Stasiun Kereta Api di Pakistan Diguncang Bom, 24 Tewas dan 40 Terluka


stasiun kereta api di pakistan diguncang bom 24 tewas dan 40 terluka
Quetta, MISTAR.ID
Stasiun kereta api di Quetta di barat daya Pakistan diguncang ledakan bom, pada Sabtu (9/11/24). 24 orang dikabarkan tewas dan 40 lainnya terluka.
Pakistan saat ini sedang bergulat dengan meningkatnya serangan yang dilakukan oleh militan etnis separatis di provinsi Balochistan di selatan dan militan Islam di barat lautnya.
Pemberontakan telah berlangsung selama beberapa dekade mengguncang Balochistan dan menimbulkan kekhawatiran keamanan bagi proyek-proyek yang mencoba mengakses sumber daya yang belum dimanfaatkan di provinsi tersebut.
Inspektur Jenderal Polisi Balochistan, Mouzzam Jah Ansari, mengatakan sejauh ini 24 orang tewas akibat ledakan di stasiun kereta api, yang biasanya ramai pada pagi hari.
Baca juga: Selama Januari-Oktober 2024, Stasiun KA Medan Layani 725.534 Penumpang
“Sasarannya adalah personel militer dari Sekolah Infanteri,” katanya, dan banyak korban luka dalam kondisi kritis. Demikian dilansir oleh media Reuters.
Tentara Pembebasan Baloch (BLA), sebuah kelompok militan separatis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke Reuters.
BLA mengupayakan kemerdekaan untuk Balochistan, sebuah provinsi berpenduduk sekitar 15 juta orang yang berbatasan dengan Afghanistan di utara dan Iran di barat.
BLA adalah kelompok pemberontak etnis terbesar yang memerangi pemerintah, dengan alasan mereka mengeksploitasi sumber daya gas dan mineral yang kaya di provinsi tersebut secara tidak adil.
“Sejauh ini 44 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit sipil,” kata Dr Wasim Baig, juru bicara rumah sakit kepada Reuters.
Baca juga: KAI Divre I Sumut Tata Stasiun dalam Menyambut Natal dan Tahun Baru 2025
Inspektur senior operasi polisi, Muhammad Baloch, mengatakan ledakan itu tampaknya merupakan bom bunuh diri dan penyelidikan sedang dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Ledakan itu terjadi di dalam stasiun kereta api ketika kereta ekspres tujuan Peshawar hendak berangkat ke tujuannya,” kata Baloch.
Pada bulan Agustus, setidaknya 73 orang tewas di provinsi Balochistan setelah militan separatis menyerang kantor polisi, jalur kereta api dan jalan raya.
Serangan pada bulan Agustus ini adalah yang paling luas dalam beberapa tahun terakhir yang dilakukan oleh militan yang memerangi pemberontakan selama puluhan tahun untuk memenangkan pemisahan diri dari provinsi barat daya yang kaya sumber daya, yang merupakan lokasi proyek-proyek besar yang dipimpin Tiongkok seperti pelabuhan dan tambang emas dan tembaga. (rtc/hm27)
NEXT ARTICLE
Israel Larang Warganya ke Luar Negeri