Tuesday, February 11, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

RI Pulangkan Satu Jenazah lagi WNI Korban Penembakan di Malaysia

journalist-avatar-top
By
Tuesday, February 11, 2025 10:46
53
ri_pulangkan_satu_jenazah_lagi_wni_korban_penembakan_di_malaysia

Kemenlu RI. (f: rmol/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur akan memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban penembakan di Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan pemulangan jenazah tersebut akan dilakukan pada hari ini, Selasa (11/2/25).

"Jenazah VMSM yang meninggal setelah dirawat di RS Idris Shah Serdang sejak 24 Januari 2025, akan dipulangkan pada tanggal 11 Februari 2025," kata Judha dalam rilis resminya.

WNI tersebut akan diberangkatkan dari Kuala Lumpur ke Medan, dan selanjutnya menuju Desa Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. Sebelumnya, KBRI sempat kesulitan memverifikasi identitas VMSM karena tidak ada dokumen pengenal.

"Namun, melalui penelusuran biometrik dan kerja sama dengan KP2MI untuk melacak keluarga, Kemlu berhasil memverifikasi identitas almarhum," ujar Judha.

Setelah identitasnya terverifikasi, otoritas Malaysia menyerahkan jenazah kepada KBRI pada 10 Februari 2025. KBRI kemudian melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pemulangan jenazah, mulai dari proses pemulasaraan hingga administrasi dokumen.

Pada 24 Januari lalu, lima WNI menjadi korban penembakan petugas maritim Malaysia (APMM) di kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor. Akibat insiden tersebut, satu WNI meninggal dan empat lainnya terluka, termasuk VMSM.

Korban yang terluka dibawa ke rumah sakit, namun kondisi VMSM sangat kritis, sempat koma, dan akhirnya meninggal dunia.

VMSM menjadi korban kedua yang meninggal akibat penembakan aparat Malaysia. Korban pertama telah lebih dulu dipulangkan ke Indonesia. Judha juga menyatakan bahwa penyelidikan atas penembakan tersebut masih terus dilakukan oleh kepolisian Malaysia, termasuk pemeriksaan terhadap enam aparat APMM. Hasil penyelidikan nantinya akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

Di dalam negeri, lanjut Judha, Kementerian/Lembaga terkait juga sedang melakukan pendalaman terkait kemungkinan adanya warga negara Indonesia yang terlibat dalam tindakan penyelundupan manusia.

"Dalam kapal tersebut, tidak semua penumpangnya merupakan PMI [pekerja migran Indonesia], ada juga yang secara aktif melakukan penyelundupan manusia ke Malaysia," ungkapnya.

Korban penembakan lainnya masih berada di Malaysia untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. (mtr/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar