Thursday, May 22, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Protes Pensiunan Argentina Memanas, Puluhan Terluka di Depan Gedung Kongres

journalist-avatar-top
Kamis, 22 Mei 2025 08.44
protes_pensiunan_argentina_memanas_puluhan_terluka_di_depan_gedung_kongres

Anggota Prefektur Angkatan Laut Argentina menyemprotkan gas anti-kerusuhan kepada anggota pers selama protes mingguan terhadap kebijakan penghematan Presiden Argentina Javier Milei, di luar Kongres Nasional, di Buenos Aires, Argentina 21 Mei 2025. (f:reuters/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Puluhan orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam aksi protes di depan Gedung Kongres Argentina, Rabu (21/5/2025).

Saat itu para pensiunan dan aktivis menuntut kenaikan tunjangan pensiun di tengah krisis ekonomi dan inflasi tinggi.

Menurut laporan Reuters, bentrokan terjadi ketika aparat keamanan membubarkan massa di Buenos Aires menggunakan perisai anti-huru-hara dan pentungan.

Tayangan televisi menunjukkan lansia dan aktivis menyanyikan lagu protes sebelum dibubarkan secara paksa oleh aparat.

Protes Terjadi Usai Parlemen Gagal Capai Kuorum

Aksi demonstrasi ini berlangsung menyusul kegagalan parlemen Argentina untuk mencapai kuorum dalam sidang penting yang membahas sejumlah rancangan undang-undang, termasuk usulan kenaikan tunjangan pensiun dan keberlanjutan manfaat bagi para pensiunan.

Pemerintah Presiden Javier Milei, yang menganut paham libertarian, menentang usulan tersebut.

Kebijakan ekonomi Milei berfokus pada pengurangan belanja negara sebagai bagian dari langkah penghematan guna menekan inflasi Argentina yang terus melonjak.

Kebijakan Penghematan Picu Gelombang Protes Nasional

Pemangkasan anggaran sosial, termasuk dana pensiun, telah memicu protes mingguan di Buenos Aires.

Serikat pekerja, pensiunan, dan bahkan penggemar sepak bola bersatu dalam menyuarakan penolakan terhadap kebijakan tersebut.

“Gedung ini, simbol demokrasi, tidak boleh diam ketika seorang pensiunan hanya menerima 379.000 peso atau sekitar 331 dolar AS per bulan,” kata anggota parlemen Paula Oliveto dari partai Koalisi Sipil Tengah saat sesi parlemen.

Namun, hanya 124 anggota parlemen yang hadir dari total 257 kursi, sehingga sidang tidak dapat dilanjutkan.

Perwakilan Partai Sosialis, Esteban Paulon, bahkan menuding sejumlah anggota parlemen pro-pemerintah menertawakan kegagalan sidang karena tidak mencapai kuorum.

“Rencana mereka jelas: membiarkan jutaan rakyat hidup dalam kelaparan dengan gaji minimum,” ujarnya tegas.

Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial Memburuk

Menurut data resmi pemerintah, sekitar 38% populasi Argentina, atau lebih dari 11 juta orang, hidup dalam garis kemiskinan pada semester kedua tahun lalu.

Meski menurun dari 53% di paruh pertama, angka ini tetap menunjukkan krisis sosial yang mengkhawatirkan di negara ekonomi terbesar kedua di Amerika Selatan tersebut.

Pemerintah mengklaim bahwa sumber daya fiskal saat ini terbatas, dan untuk menaikkan pensiun secara berkelanjutan, Argentina memerlukan peningkatan investasi serta pertumbuhan ekonomi terlebih dahulu. (*)

REPORTER: