Sait-Etienne, MISTAR
Hujan deras yang melanda utara Prancis telah menyebabkan sungai-sungai lokal meluap dan membanjiri rumah serta perladangan warga di sana. Pemerintah setempat terpaksa mengevakuasi warga, bahkan beberapa di antaranya harus dievakuasi dengan helikopter.
Lebih dari 100 kota berada dalam status merah, dan sekitar 200 sekolah di wilayah tersebut telah ditutup. Pekerja penyelamat juga harus mengevakuasi ternak.
“Ini adalah bencana,” kata Gaetan Guche, petani berusia 32 tahun, yang peternakannya terendam banjir setinggi 60 sentimeter selama lima hari terakhir.
Baca Juga:Â Islandia Bersiaga Menghadapi Letusan Gunung Berapi
Sejumlah ternak ayam bermatian akibat banjir dan dia juga mengkhawatirkan penyebaran penyakit akibat kelembaban yang terjadi.
“Kita harus menunggu air turun sebelum kita bisa melihat seluruh kerusakan. Tapi saya sudah mengalami kerugian ternak ayam, finansial dalam hal benih dan peralatan. Hari ini akan sangat sulit,” katanya seperti dikutip dari Reuters.
Di dekatnya, petani strawberry Jean-Loup Mionnet–yang ladangnya sebagian terendam air–mengatakan, panen musim semi mendatang terancam, dia khawatir hanya akan memanen sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Baca Juga:Â Bank Industri dan Perdagangan China Diserang Ransomware
“Kami belum pernah melihat banjir seperti ini,” kata pemilik camping Jean-Marc Joyez di desa Enquin-sur-Baillons, di mana banyak rumah terendam banjir dan jalanan tenggelam.
Menteri Lingkungan Prancis, Christophe Bechu mengatakan, puluhan kota akan dianggap dalam situasi bencana alam. Hal ini akan memudahkan bagi mereka yang rumah atau bisnisnya terkena banjir untuk mendapatkan manfaat dari perlindungan asuransi. (Mtr/hm22)
