17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Polisi Brasil Sita Paspor Mantan Presiden Jair Bolsonaro

Rio de Janeiro, MISTAR.ID

Polisi Brasil pada menyita paspor mantan Presiden Jair Bolsonaro, Kamis (8/2/24) waktu setempat. Bolsonaro dituduh telah mengedit draf dekrit untuk membatalkan hasil pemilihan, menekan para panglima militer agar bergabung dalam upaya kudeta, dan merencanakan untuk memenjarakan seorang hakim Mahkamah Agung.

Tuduhan ini merupakan hasil dari penyelidikan terhadap Bolsonaro dan lingkaran dalamnya atas dugaan merencanakan kudeta militer setelah kekalahannya dalam pemilihan dari Presiden Luiz Inacio Lula da Silva pada tahun 2022.

Operasi pada hari Kamis tersebut termasuk surat perintah penyitaan terhadap empat mantan menteri dan penangkapan empat mantan ajudan.

Penyitaan paspor Bolsonaro menandakan hal buruk bagi mantan pemimpin tersebut, seorang populis sayap kanan jauh, yang sering disamakan dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca juga: Air Radioaktif PLT Nuklir Bocor, China Minta Jepang Tanggung Jawab

Seorang pejabat polisi federal yang terlibat langsung dalam penyergapan itu mengatakan bukti terhadap Bolsonaro sangat kuat. Ia juga mengatakan bahwa penyitaan paspor Bolsonaro akan mengurangi risiko pelarian, tanpa menciptakan kebisingan yang banyak.

“Karena dia adalah figur politik yang berpengaruh, lebih baik menunggu dakwaan dan vonis sebelum menangkapnya,” kata polisi yang enggan namanya ditulis.

Bolsonaro sedang berada di rumah pantainya di negara bagian Rio de Janeiro ketika polisi tiba pada pagi hari Kamis.

Juru bicara keluarga Bolsonaro Fabio Wajngarten melalui media sosialm mengungkapkan bahwa polisi federal Brasil telah menyita paspornya.

Berdasarkan keputusan Hakim Agung Alexandre de Moraes yang memerintahkan operasi itu, Bolsonaro telah menerima draf dekrit yang disiapkan oleh ajudannya pada November 2022 untuk membatalkan hasil pemilihan dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Moraes, Hakim Agung Gilmar Mendes, serta pemimpin Senat, Rodrigo Pacheco.

Atas permintaan Bolsonaro, draf dekrit dimodifikasi, tetapi penangkapan Moraes dan persyaratan untuk pemilihan baru tetap, kata perintah pengadilan tersebut, mengutip penyelidikan polisi.

Baca juga: Mahkamah Agung Malaysia Batalkan 16 UU Syariah di Kelantan

Setelah memodifikasi dekrit, Bolsonaro memanggil para komandan militer dan menekan mereka untuk mendukung kudeta, menurut keterangan polisi, berdasarkan catatan telepon dan kesaksian dari mantan ajudan mantan presiden.

“Saya meninggalkan pemerintahan lebih dari setahun yang lalu dan saya masih menderita penindasan tanpa henti. Lupakan saya. Seseorang lain yang menjalankan negara sekarang,” kata Bolsonaro kepada surat kabar Folha de S Paulo seperti dikutip Reuters.

Bolsonaro sendiri telah dicabut hak politiknya hingga tahun 2030 karena dituduh menyebarkan kebohongan pemilihan, dan menghadapi beberapa penyelidikan pidana lainnya yang bisa membuatnya masuk penjara. Dia telah membantah melakukan kesalahan dan menyebut penyelidikan tersebut bermotif politik. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles