Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

PM Israel Sebut Gencatan Senjata Tidak Dimulai Sebelum Nama Sandera Diumumkan

journalist-avatar-top
By
Sunday, January 19, 2025 13:25
84
pm_israel_sebut_gencatan_senjata_tidak_dimulai_sebelum_nama_sandera_diumumkan

PM Israel, Benjamin Netanyahu. (f:reuters/mistar)

Indocafe

Jerusalem, MISTAR.ID

Militer Israel diperintahkan untuk tidak memulai gencatan senjata di Gaza, yang dijadwalkan dimulai pada pukul 8:30 pagi (06.30 GMT), sampai Hamas mengeluarkan nama-nama sandera yang akan dibebaskan.

Perintah itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pihak kantor PM Israel dan kemudian dilansir media reuters, pada Minggu (19/1/25).

“Perdana menteri menginstruksikan IDF bahwa gencatan senjata, yang seharusnya mulai berlaku pada pukul 8:30 pagi, tidak akan dimulai sampai Israel memiliki daftar korban penculikan yang telah dibebaskan dan Hamas berjanji akan memberikannya,” kata kantornya.

Berita mistar sebelumnya, setelah melalui rapat yang panjang, Kabinet Israel akhirnya setuju terhadap gencatan senjata di Gaza, serta kesepakatan pembebasan sandera.

Kantor PM Israel menyebutkan bahwa 33 anggota kabinet menteri menyetujui kesepakatan tersebut setelah melakukan pembahasan panjang selama berjam-jam. Keputusan ini memungkinkan gencatan senjata dimulai pada Minggu (19/1/25), dan direncanakan berlangsung dalam tiga tahap.

Tahap pertama, gencatan senjata dijadwalkan berlangsung selama 43 hari. Fase ini meliputi pembebasan sandera yang terdiri atas perempuan, anak-anak, dan lansia, penghentian serangan, serta peningkatan distribusi bantuan kemanusiaan.

Tahap kedua bertujuan untuk mengakhiri perang dengan pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas, sebagai imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Tahap ketiga mencakup pemulangan jenazah atau sisa-sisa tubuh sandera serta pelaksanaan rencana rekonstruksi Gaza.

“Persetujuan ini dibuat setelah kabinet keamanan Israel terlebih dahulu mengadakan rapat dan menyetujui gencatan senjata tersebut,” perwakilan Kabinet Israel.

Kabinet keamanan menyatakan keputusan diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek politik, keamanan, dan kemanusiaan, serta berdasarkan pemahaman bahwa kesepakatan ini mendukung pencapaian tujuan perang.

Diketahui, gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas akan mulai berlaku pada Minggu pagi dengan pembebasan sandera menyusul beberapa jam kemudian, membuka jalan bagi kemungkinan berakhirnya perang yang telah berlangsung 15 bulan, dan telah menjungkirbalikkan Timur Tengah. (*/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES