17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Perempuan Afghanistan Tak Boleh Kunjungi Taman Nasional Gegara Jilbab

Kabul, MISTAR.ID

Akibat tidak mengenakan jilbab dengan benar, membuat pihak Taliban melarang perempuan Afghanistan mengunjungi salah satu taman nasional paling populer di negara itu yakni, Band-e-Amir.

Akhir minggu lalu larangan itu diumumkan, usai Menteri Kejahatan dan Kebajikan, Mohammad Khalid Hanafi mengeluh para wanita mengunjungi taman tidak memakai jilbab yang benar.

“Berjalan-jalan bukanlah suatu kewajiban untuk perempuan,” sebut Hanafi, seraya meminta pasukan keamanan mulai mencegat perempuan memasuki taman-taman, seperti dilansir, pada Senin (28/8/23).

Baca juga: Puluhan Perempuan Demo Peraturan Taliban yang Melarang Salon Kecantikan di Afghanistan

Setiap tahunnya ribuan orang mendatangi Band-e-Amir di Provinsi Bamiyan, Afghanistan tengah untuk menikmati pemandangan menakjubkan seperti danau biru safir dan tebing-tebing yang menjulang tinggi.

Tahun 2013, taman itu sebagai simbol perubahan pasca diumumkan, ada 4 orang wanita menjadi penjaga taman. Itu menjadi yang perdana terjadi di negara Asia Selatan ini.

Human Rights Watch (HRW) menggambarkan larangan dimaksud menjadi teranyar dari rangkaian pembatasan hak dan akses terhadap perempuan Afghanistan.

Sejak kembali berkuasa pada tahun 2021, Taliban sudah menerapkan hukum syariat Islam yang ketat menurut interpretasi mereka. Beralasan syariat Islam, Taliban memberlakukan sejumlah larangan bagi perempuan, mulai dari bekerja, sekolah, pergi ke pusat kebugaran sampai membuka salon.

Baca juga: Larangan Salon Kecantikan Taliban, Tiga Wanita Afghanistan Berduka

Namun Taliban bersikeras menghormati hak-hak perempuan berdasarkan penafsiran mereka terhadap hukum Islam dan adat istiadat Afghanistan.

Adanya larangan itu memicu komentar dari pelapor khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Richard Bennett tentang situasi Hak Asasi Manusia (HAM) di Afghanistan.

“Bisakah seseorang menjelaskan mengapa pembatasan kunjungan perempuan ke Band-e-Amir dibutuhkan dalam mematuhi syariah dan budaya Afghanistan?,” kata Richard melalui media sosial (medsos). (cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles