19.1 C
New York
Thursday, August 8, 2024

Pemerintah Inggris Tangkap 400 Warga yang Melakukan Kerusuhan

Inggris, MISTAR.ID

Pemerintah Inggris menangkap sekitar 400 orang karena melakukan kerusuhan, sehingga kapasitas penjara ditingkatkan. Langkah ini dilakukan untuk membantu menangani kerusuhan anti-imigran yang telah berlangsung selama seminggu dan telah mendorong semakin banyak negara untuk memperingatkan warganya tentang bahaya bepergian ke Inggris.

Kerusuhan di sejumlah kota telah meletus menyusul pembunuhan tiga anak perempuan di sebuah acara bertema Taylor Swift di Southport , sebuah kota tepi laut di Inggris utara, setelah pesan palsu di media sosial secara keliru mengidentifikasi tersangka pembunuh sebagai seorang migran Islamis.

Baca juga: Dampak Kerusuhan, Sejumlah Negara Larang Warganya Bepergian ke Inggris

Departemen Kehakiman, yang terpaksa membebaskan sejumlah tahanan lebih awal karena memerangi krisis kelebihan kapasitas penjara, mengatakan hampir 600 tempat penjara telah diamankan untuk menampung mereka yang terlibat dalam kekerasan. Sekitar 400 orang telah ditangkap sejauh ini.

“Pesan saya kepada siapa pun yang memilih untuk mengambil bagian dalam kekerasan dan premanisme ini sederhana, polisi, pengadilan, dan penjara siap sedia dan Anda akan menghadapi konsekuensi dari tindakan mengerikan Anda,” kata Menteri Kehakiman Shabana Mahmood, Selasa (6/8/24).

Baca juga:Unjuk Rasa Berakhir Rusuh di Inggris, Massa Melempari Masjid

Kerusuhan tersebut telah mendorong India , Australia, Nigeria dan negara-negara lain untuk memperingatkan warganya agar tetap waspada.

Riva Peacock, seorang pekerja ritel berusia 22 tahun di Liverpool, tempat para perusuh bentrok dengan polisi selama akhir pekan, mengatakan kekerasan itu mengejutkan.

“Banyak orang yang menyalahkan imigran atas keadaan negara ini,” katanya kepada Reuters. “Sungguh memalukan bahwa beberapa orang yang paling rentan di masyarakat kita telah dijadikan kambing hitam untuk masalah ini.”

Perdana Menteri Keir Starmer telah bersumpah untuk memberi hukuman kepada mereka yang telah menyerang masjid dan hotel yang menampung migran, melemparkan batu bata ke polisi dan demonstran, serta menjarah toko-toko dan membakar mobil.

Baca juga:Kerusuhan di Inggris, PM Sir Keir Starmer Lakukan Pertemuan Darurat

Polisi pada hari Selasa mendakwa seorang pria berusia 28 tahun atas tuduhan menyebarkan kebencian rasial melalui unggahan Facebook yang terkait dengan kerusuhan tersebut. Seorang remaja berusia 14 tahun mengaku bersalah atas kerusuhan yang disertai kekerasan.

Pada Senin malam kerusuhan berkobar di Plymouth, Inggris selatan, dan sekali lagi di Belfast di Irlandia Utara, di mana ratusan perusuh melemparkan bom bensin dan batu besar ke arah petugas, serta membakar mobil Land Rover polisi.

Sebuah pesan daring mengatakan pusat imigrasi dan firma hukum yang membantu migran akan menjadi sasaran pada hari Rabu, Juli 2024. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles