Beijing, MISTAR.ID
Pasca serangan gencar Israel ke Lebanon, pemerintah China meminta warganya untuk meninggalkan negara tersebut sesegera mungkin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, China pada Kamis mengatakan bahwa pihaknya telah meminta warganya yang berada di Lebanon untuk kembali ke China.
“Kami meminta mereka untuk mengikuti perkembangan situasi dengan saksama dan segera mungkin kembali ke China melalui penerbangan komersial,” katanya.
Menurut Lin Jian, pihaknya juga telah mengaktifkan mekanisme tanggap darurat, menyusun rencana yang relevan dan mengeluarkan beberapa peringatan keamanan di Pusat Bantuan dan Perlindungan Konsuler Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar China di Lebanon.
Baca juga: Israel Terima Bantuan Militer AS Senilai Rp131,6 Triliun di Tengah Serangan ke Lebanon
“Sekali lagi kami menyarankan pada warga China untuk tidak bepergian ke Lebanon,” terang Lin Jian.
Jika ada warga negara China mengalami keadaan darurat di Lebanon, mereka perlu menghubungi Kedutaan sesegera mungkin untuk meminta bantuan.
Ketegangan antara Israel dan Lebanon terjadi sejak Israel menggempur Palestina selepas peristiwa 7 Oktober 2023. Ketegangan itu pun meluas sampai perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line (garis demarkasi yang memisahkan wilayah Israel dan Lebanon).
Militer Israel (IDF) menyerang wilayah Lebanon melalui udara sejak Senin (23/9/24) dengan dalih mengincar kelompok Hizbullah. Akibatnya, 610 orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 2.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Lebanon. (ant/hm25)
