16.9 C
New York
Thursday, October 3, 2024

Netanyahu Skorsing Menteri Israel yang Munculkan Ide Serangan Nuklir ke Gaza

Jerusalem, MISTAR.ID

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menskorsing seorang anggota kabinetnya yang sempat mengutarakan kemungkinan Israel akan melakukan serangan nuklir ke Gaza, Minggu (5/11/23). Serangan Israel yang tanpa henti ke Gaza telah menyebabkan jatuhnya ribuan warga sipil Palestina.

Kantor Netanyahu mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa menteri yang bersangkutan – Menteri Pertahanan Amihay Eliyahu, dari partai sayap kanan dalam pemerintahan koalisi – telah diskors dari rapat-rapat kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Eliyahu mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara radio, ketika ia ditanya tentang opsi penggunaan nuklir. “Itu salah satu caranya,” jawab Eliyahu ketika itu.

Baca Juga: Demo Pro Palestina di Washington: Biden, Anda Telah Menandatangani Genosida

Pernyataan tersebut langsung mengundang kecaman keras dari seluruh dunia Arab, menghebohkan lembaga penyiaran Israel dan dianggap ‘tidak pantas’ oleh seorang pejabat Amerika Serikat (AS).

Baik Eliyahu maupun pemimpin partainya tidak berada dalam forum menteri yang menjalankan perang Gaza. Mereka juga tidak memiliki pengetahuan dari dalam tentang kemampuan nuklir Israel – yang tidak diakui secara terbuka – atau otoritas untuk mengaktifkannya.

“Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari melukai orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya hingga kemenangan kami,” kata kantor Netanyahu.

Menanggapi pernyataan Eliyahu itu, Liga Negara-negara Arab langsung mengeluarkan pernyataan.

“Pernyataan rasis dari Menteri Israel Eliyahu sangat mengejutkan. Tidak hanya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, tetapi dia juga menegaskan realitas pandangan rasis yang menjijikkan dari Israel terhadap rakyat Palestina,” bunyi pernyataan tersebut.

Sekitar 9.500 warga Palestina telah terbunuh dalam perang tersebut, yang memicu kekhawatiran internasional atas taktik Israel.

Krisis ini mendorong kunjungan pemecahan masalah lainnya ke Timur Tengah oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada akhir pekan lalu.

“Jelas itu adalah pernyataan yang tidak pantas dan perdana menteri menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dia (Eliyahu) tidak berbicara atas nama pemerintah,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

Sementara itu, Eliyahu dalam sebuah postingan di media sosial mengatakan, “Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir itu adalah metafora.”

Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Stop Konflik Gaza dan Serukan Bantuan Kemanusiaan

Dia menambahkan, “Respons yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme jelas diperlukan, yang akan menjelaskan kepada Nazi dan para pendukungnya bahwa terorisme tidak ada gunanya.”

Di sisi lain, juru bicara Hamas mengatakan, bahwa Eliyahu mewakili terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan bahaya bagi seluruh wilayah dan dunia.

Dalam wawancara radio Kol Barama dengan Eliyahu, ia mengatakan bahwa menghancurkan Gaza akan membahayakan sekitar 240 sandera – di antara mereka adalah orang asing dan juga warga Israel – yang ditahan sejak Hamas menyulut perang dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang.

“Dalam perang, ada harga yang harus dibayar,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia berdoa agar para sandera bisa kembali.

Benny Gantz, mantan jenderal sentris yang bergabung dengan Netanyahu yang konservatif dari oposisi dalam kabinet perang mengatakan, bahwa pernyataan Eliyahu itu telah merusak dan bahkan menambah penderitaan keluarga sandera. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles