18.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Militer Sudan Tuding RSF Melanggar Gencatan Senjata

Khartoum, MISTAR.ID

Angkatan bersenjata Sudan menyatakan bahwa milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melanggar perjanjian gencatan senjata.

Minggu (18/6/23), gencatan senjata selama 72 jam antara Arab Saudi dan Amerika Serikat dimulai.

Angkatan bersenjata Sudan menuduh RSF menyerang wilayah Tawila di Darfur Utara selama dua hari berturut-turut.

Militer Sudan menyatakan bahwa pemberontak melakukan pelanggaran terhadap penduduk di wilayah tersebut selama dua hari, merenggut 15 nyawa dan membuat puluhan warga sipil tak bersenjata cedera.

Baca juga : AS dan Arab Saudi Gagal Memediasi, Perang di Sudan Berlanjut

Militer Sudan menuduh RSF sebagai penyebab ratusan orang tergusur dari daerah tersebut, bersama dengan “kengerian-kengerian lainnya yang tanpa henti dilakukan milisi sejak pemberontakan mereka gagal.”

Kementerian Luar Negeri Sudan, di sisi lain, menyatakan bahwa milisi yang sama menyerbu Kedutaan Besar Zimbabwe serta kediaman duta besarnya di Khartoum.

Kementerian itu meminta masyarakat internasional “mengutuk perilaku teroris dan kriminal yang dilakukan milisi.”

RSF tidak memberikan komentar tentang tuduhan yang diajukan oleh pemerintah Sudan.

Sejak April, konflik antara tentara dan RSF terjadi di Sudan, yang mengakibatkan kematian hampir 1.000 warga sipil dan luka-luka 5.000 lainnya.

Lebih dari 2,2 juta orang mengungsi karena konflik di Sudan, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).  (Anadolu/hm19)

Related Articles

Latest Articles