9.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Meski Pernah Disanksi AS, Iran Bangun Reaktor Riset Nuklir

Teheran, MISTAR.ID

Iran telah memulai pembangunan reaktor riset nuklir terbaru di wilayah Isfahan. Pembangunan ini diumumkan resmi setelah Teheran mengungkapkan pembangunan kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di bagian selatan wilayahnya.

“Hari ini, proses penuangan beton untuk fondasi reaktor telah dimulai di lokasi Isfahan,” ujar Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, seperti dikutip kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Selasa (6/2/2024).

Pusat penelitian nuklir Isfahan yang berada di wilayah Iran bagian tengah telah memiliki tiga reaktor sejauh ini. Laporan IRNA menyatakan sebuah reaktor riset nuklir terbaru berkekuatan 10 megawatt dalam proses pembangunan untuk menciptakan sumber neutron yang kuat.

Disebutkan juga bahwa proyek ini bakal mempunyai beragam kegunaan, termasuk uji bahan bakar serta material nuklir, kemudian ada produksi radioisotop industri dan radiofarmasi.

Baca juga: AS Bombardir 85 Titik Target di Iran dan Suriah

Teheran sendiri dijatuhi rentetan sanksi berat oleh Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2018, di masa jabatan Presiden AS Donald Trump, menarik negaranya dari perjanjian nuklir penting yang memberikan keringanan sanksi sebagai imbalan untuk pembatasan aktivitas nuklir Iran.

Otoritas Iran selalu membantah adanya ambisi untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir, dan bersikeras menyatakan bahwa aktivitas program nuklirnya untuk tujuan damai.

Pada Januari lalu, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menyesalkan bahwa Iran “membatasi” kerja sama dengan badan tersebut dan menyebut situasi nuklir Iran “membuat frustasi”.

Eslami, pada Kamis (1/2) pekan lalu, mengumumkan pembangunan kompleks PLTN di Sirik, tepi Selat Hormuz, yang terdiri atas empat pembangkit listrik individu dengan kapasitas produksi gabungan sebesar 5.000 megawatt.

“Kita harus mencapai kapasitas produksi 20.000 megawatt tenaga nuklir di negara ini,” ucap Eslami merujuk pada target hingga tahun 2041 mendatang.

Sejauh ini, hanya ada lima negara yang memiliki kapasitas nuklir yang telah terpasang sebesar lebih dari 20.000 megawatt. Kelima negara itu terdiri atas AS, Prancis, China, Rusia dan Korea Selatan (detik/hm17)

 

Related Articles

Latest Articles