14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Menteri Pertahanan AS Dipecat, Ini Alasan Trump

Washington, MISTAR.ID

Kebijakan Donald Trump diakhir masa jabatannya melakukan hal yang mengejutkan. Pasalnya, Presiden Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan telah memberhentikan Mark Esper sebagai Menteri Pertahanan (Menhan AS). Parahnya, pemberitahuan bahkan ia lakukan di akun media sosialnya di Twitter @realDonaldTrump.

Ia juga langsung menunjuk pengganti Esper yakni Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional, Christopher C.Miller. “Mark Esper telah diberhentikan,” cuit Trump dalam Twitternya @realDonaldTrump, Senin (9/11/20) sore waktu setempat.

Padahal sebelumnya di pertengahan Oktober, Esper baru saja bertemu dengan Mengan RI, Prabowo Subianto. Ia mengundang Prabowo 15 Oktober lalu ke Pentagon.

Dikutip dalam laman resmi Kementerian Pertahanan AS, dalam pertemuan tersebut kedua menteri membahas mengenai keamanan kawasan, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan. Esper mengungkapkan mengenai pentingnya menegakkan hak asasi manusia, supremasi hukum, dan profesionalisasi saat kedua negara memperluas keterlibatan mereka.

Baca juga: Kasus Covid-19 Amerika Serikat Pecahkan Rekor

Sedangkan Prabowo menyampaikan pentingnya keterlibatan militer di semua tingkatan, dan menyampaikan apresiasi atas dukungan AS untuk modernisasi pertahanan Indonesia. Keduanya pun menyampaikan harapan untuk meningkatkan kegiatan military-to-military bilateral dan bekerja sama dalam keamanan maritim.

Tak hanya itu, kedua menteri juga menandatangani Memorandum of Intent (MoI) untuk upaya memulai kembali Defense Prisoner of War/Missing in Action Accounting Agency. Hal ini dilakukan untuk memulai kembali pekerjaan AS di Amerika untuk menemukan kembali personel AS yang hilang di Indonesia saat Perang Dunia II.

Sebelumnya, kunjungan Prabowo ini menjadi sorotan banyak pihak sebab sudah 20 tahun Ketua Umum Partai Gerindra itu dilarang masuk AS. Pada masa lalu Prabowo dituding terlibat dalam pelanggaran berat hak asasi manusia (HAM), termasuk penculikan, penyiksaan, dan penghilangan meski hingga kini dia tidak pernah dituntut atau diadili.

Belum tahu bagaimana hal ini akan mengubah kebijakan yang sebelumnya sudah dibicarakan keduanya. Termasuk bagaimana kebijakan setelah Joe Biden naik menjadi presiden nanti.

Baca juga: AL Amerika Serikat Tempatkan 3 Kapal Perang di Laut China Selatan, Ada Apa?

Sementara itu, pemecatan dilakukan pasca kerusuhan terjadi selama berbulan-bulan di AS. Esper sempat menolak permintaan Trump terkait penerapan UU gawat darurat di AS, Insurrection Ac,t yang memungkinkan pengerahan militer aktif.

Langkah ini juga terjadi di tengah penolakan Trump pada hasil Pemilihan Umum Presiden (Pemilu) AS. Trump kalah dari Joe Biden, di mana ia hanya mendapat suara elektoral 214 dan pesaingnya 290.

Pemecatan Esper juga mungkin bukan yang pertama. Seorang pejabat administrasi Trump mengatakan ke media itu bahwa pejabat FBI dan CIA juga akan segera dipecat. Saat ini Direktur FBI AS adalah Christopher Wray. Sementara Direktur CIA adalah Gina Haspel.(cnbc/hm07)

Related Articles

Latest Articles