Sunday, April 20, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Memanas, Giliran Prancis Usir 12 Pejabat Aljazair dan Panggil Pulang Dubes

journalist-avatar-top
Rabu, 16 April 2025 15.07
memanas_giliran_prancis_usir_12_pejabat_aljazair_dan_panggil_pulang_dubes_

Ilustrasi bendera Prancis. (f: ist/mistar)

news_banner

Prancis, MISTAR.ID

Hubungan diplomatik antara Prancis dan Aljazair kembali memanas. Pemerintah Prancis secara resmi memerintahkan pengusiran terhadap 12 diplomat dan pejabat konsuler Aljazair, serta menarik pulang duta besarnya dari Aljazair.

Langkah ini diumumkan oleh kantor Presiden Emmanuel Macron, Selasa (15/4/2025) waktu setempat, sebagai respons atas tindakan serupa yang dilakukan Aljazair sebelumnya.

Pada Minggu lalu, Aljazair memerintahkan 12 pejabat diplomatik Prancis untuk meninggalkan negara tersebut dalam waktu 48 jam. Perintah itu dikaitkan dengan penangkapan tiga warga negara Aljazair oleh otoritas Prancis dalam beberapa waktu terakhir.

Menanggapi langkah Aljazair, Prancis juga memberikan batas waktu 48 jam kepada para pejabat Aljazair untuk meninggalkan wilayahnya.

Dalam pernyataannya, kantor Presiden Macron menyebut keputusan Aljazair sebagai tindakan yang "tidak dapat dipahami dan tidak dapat dibenarkan". Prancis mendesak Aljazair agar kembali membuka ruang dialog dan bertanggung jawab atas memburuknya hubungan bilateral.

“Prancis terkejut hubungan berubah sejauh ini, hanya dua minggu setelah percakapan via telepon antara Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune yang bertujuan memperbaiki hubungan kedua negara,” ujar pernyataan resmi dari Élysée Palace, dikutip AFP, Rabu (16/4/2025).

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, yang sebelumnya melakukan kunjungan diplomatik ke Aljazair pada awal bulan ini dalam upaya meredakan ketegangan, mengatakan bahwa Aljazair “telah memilih jalan eskalasi.”

Ketegangan antara kedua negara memang telah meningkat dalam setahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah pengakuan Prancis terhadap klaim kedaulatan Maroko atas Sahara Barat, wilayah yang disengketakan dan mendapat dukungan kemerdekaan dari Aljazair melalui kelompok Polisario Front.

Hubungan juga makin memburuk setelah Aljazair menangkap dan memenjarakan penulis Prancis-Aljazair, Boualem Sansal, pada November 2024 lalu dengan tuduhan pelanggaran keamanan nasional.

Pengusiran pejabat Prancis oleh Aljazair terjadi setelah jaksa Prancis mendakwa tiga warga negara Aljazair, termasuk seorang pejabat konsuler, atas dugaan keterlibatan dalam penculikan seorang influencer asal Aljazair, Amir Boukhors, di pinggiran Paris pada April 2024.

Situasi ini memperlihatkan ketegangan diplomatik yang makin dalam antara kedua negara, yang sebelumnya memiliki hubungan historis kompleks sebagai bekas jajahan dan penjajah. (mtr/hm24)

REPORTER: