18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Kasus Covid Naik Lagi, Pemerintah Malaysia Minta Warga Pakai Masker

Kuala Lumpur, MISTAR.ID
Pemerintah telah melonggarkan pembatasan ketika Malaysia memasuki fase endemik sehubungan dengan Covid-19.

Pada 1 Mei, peraturan itu mencabut persyaratan untuk mengenakan masker di luar ruangan, meskipun tetap merekomendasikan penggunaan masker di tempat ramai dan untuk individu berisiko tinggi, dan check-in MySejahtera.

Namun, kasus infeksi Covid-19 di Malaysia kini kembali naik. Akibatnya, belum genap dua bulan pencabutan aturan penggunaan masker, warga Negeri Jiran kembali diminta untuk mengenakan kembali maskernya.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Menurun, Malaysia Cabut Wajib Masker Per 1 Mei 2022

Menteri Kesehatan sementara Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan, sangat merekomendasikan agar warga Malaysia kembali mengenakan masker untuk melawan gelombang kecil infeksi Covid-19.

Meskipun penggunaannya masih bersifat sukarela. Selama konferensi pers di Putrajaya, Senin (31/10/22), Khairy mengatakan infeksi baru melonjak 16,5% menjadi 16.917 kasus antara 23 hingga 29 Oktober. Ini dibandingkan dengan 14.250 kasus pada minggu sebelumnya.

Jumlah ini termasuk empat kasus varian XBB baru, yang dikatakan resisten terhadap vaksin dan antibodi dari infeksi sebelumnya. Jumlah pasien di rumah sakit per 100.000 orang juga melonjak 14%.

Baca Juga:Diklaim Efektif Kurangi Angka Kematian, Malaysia akan Beli Pil Covid-19 Merck

Meski kasus naik, kata Khairy, penggunaan tempat tidur ICU akibat infeksi Covid-19 hanya tumbuh 2% selama periode ini.

“Kami menemukan bahwa dalam hal masuk ke rumah sakit pemerintah, yang paling banyak adalah mereka yang memiliki gejala ringan, bukan gejala yang serius,” katanya, mengutip laporan Malay Mail.

Khairy mengatakan, kementerian tidak yakin apakah gelombang akan memburuk. Namun, tegasnya, Malaysia akan mengandalkan upaya masyarakat untuk mencegah situasi memburuk.

Baca Juga:Malaysia Tetapkan Oktober Covid-19 Sebagai Endemi

Penggunaan masker di dalam ruangan juga menjadi opsional empat bulan kemudian pada 7 September. Sementara penerbangan membatalkan persyaratan pada 29 September.

Menurut data Worldometers, Selasa (1/11/22), Malaysia kini mencatat total 4.902.964 kasus infeksi, naik 2.913. Terdapat 36.475 jiwa kematian.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles