17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Gencatan Senjata di Sudan Gagal, Pertempuran Kembali Berlanjut

Khartoum, MISTAR.ID

Gencatan senjata selama 72 jam telah gagal di Sudan saat pertempuran berlanjut antara tentara nasional dengan kelompok paramiliter. Hal ini disampaikan asosiasi dokter lokal pada Sabtu (22/4/23) waktu setempat.

“Rumah sakit terus menjadi sasaran konflik akibat kedua pihak yaitu Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) gagal memenuhi komitmen mereka saat gencatan senjata,” kata Komite Pusat Dokter Sudan (CCSD).

Seorang koresponden Anadolu di lapangan mengatakan pertempuran telah meluas ke Bahri dan Omdurman, kota-kota yang bersebelahan dengan ibu kota Khartoum, di mana konflik saat terjadi pada 15 April.

Baca Juga:Perang Sudan Tewaskan 413 Orang dan 3.551 Terluka

CCSD menekankan bahwa pertempuran juga terjadi di sekitar markas besar tentara dan istana kepresidenan.

Kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata, dengan tentara mengklaim jika RSF terus mendesak ke Khartoum, sementara paramiliter mengatakan SAF telah menyerang pasukannya di beberapa lokasi.

Sementara itu, proses evakuasi diplomat asing dimulai saat kedua pihak yang berperang menunjukkan kesediaan membuka bandara-bandara.

Baca Juga:Mencekam! Kudeta & Perang Sudan di Tengah Idulfitri

SAF mengatakan dalam pernyataan melalui Facebook bahwa panglima militer Jenderal Abdel Fattah Burhan telah menerima permintaan dari sejumlah negara untuk mengizinkan evakuasi warga negara mereka.

“Kami menunggu proses dimulai dalam beberapa jam ke depan saat Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan China menyediakan pesawat militer untuk evakuasi di Khartoum,” kata pernyataan itu.

Baca Juga:Korban Tewas Perang Sudan Bertambah Jadi 180 Orang, 1.800 Luka

Pernyataan itu menambahkan bahwa misi diplomatik Saudi menjadi negara pertama yang mengevakuasi warga negara mereka melalui Port Sudan, menambahkan bahwa Yordania juga akan menggunakan rute yang sama.

Pertempuran terjadi selama lebih dari seminggu antara SAF dengan RSF, dengan tercatat lebih dari 300 warga sipil tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka, menurut angka dari PBB. (antara/hm14)

Related Articles

Latest Articles