13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Dalam Semalam, Angka Kematian di Wuhan Bertambah 1.290 Orang

Beijing, MISTAR.ID

Jumlah kematian di kota Wuhan, China, naik 1.290 kasus pada Jumat (17/4/20). Pertambahan ini mengungkapkan situasi yang jauh lebih parah daripada yang dilaporkan negeri Tirai Bambu sebelumnya.

Jumlah kematian di ibu kota Provinsi Hubei tersebut naik 50 persen, sepuluh hari setelah kebijakan penguncian (lockdown) dicabut pada 8 April kemarin. Secara nasional, total angka kematian pasien COVID-19 naik 39% menjadi 4.632 kasus.

Padahal pada sehari sebelum pencabutan kebijakan lockdown, China melaporkan nol kasus kematian baru untuk kali pertama sejak munculnya penyakit tersebut. China juga melaporkan jika kasus dan kematian baru berjalan lambat dalam sebulan terakhir.

Menurut pemberitaan AFP, lonjakan kematian di Wuhan dikabarkan terjadi setelah banyak kasus kematian “dilaporkan secara keliru” atau terlewat dalam penghitungan data.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan beralasan kasus-kasus yang terlewatkan tersebut disebabkan karena staf medis di kota itu kewalahan, sehingga memicu “keterlambatan pelaporan”.

Menurut data Worldometers, China memiliki 82.692 kasus positif COVID-19. Sementara 77.944 kasus berhasil sembuh .

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding data-data yang dipaparkan China tidak transparan. Trump bahkan mengaku akan menyelidiki apakah virus yang telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang sebenarnya berasal dari laboratorium di kota Wuhan atau bukan.

Setali tiga uang, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, yang menggantikan sementara posisi Perdana Menteri Boris Johnson yang terjangkit COVID-19, meminta China bertanggung jawab pada pandemi.

Sementara, Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan mengatakan tidak ada bukti virus itu diproduksi di laboratorium.

“Banyak ahli medis terkenal di dunia juga percaya bahwa apa yang disebut hipotesis kebocoran laboratorium tidak memiliki dasar ilmiah,” kata Zhao.

Secara global kini virus corona sudah menjangkit 2.183.964 orang, dengan 146.873 kasus kematian, dan 552.823 pasien berhasil sembuh sejauh ini.

Sumber: CNBCIndonesia
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles