29.7 C
New York
Friday, August 2, 2024

Ancaman Pembalasan, Netanyahu Sebut Israel Siap Hadapi Agresi

Tel Aviv, MISTAR.ID

Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan jika Israel siap menghadapi agresi apa pun, menyusul ancaman pembalasan terhadap pembunuhan tokoh-tokoh penting Hamas dan Hizbullah yang dituduhkan pada negara Zionis itu.

“Kami berada pada fase persiapan yang sangat tinggi dalam menghadapi skenario apa pun, baik defensif maupun ofensif. Israel bakal melakukan aksi agresi apa pun terhadap kami dengan akibat yang sangat tinggi,” ucap Netanyahu dalam sebuah pernyataan, pada Kamis (1/8/24).

Komentarnya muncul saat pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memperingatkan jika kelompok bersenjata Lebanon itu pasti akan menanggapi pembunuhan komandan militer utama mereka, Fuad Shukr, oleh Israel dalam serbuan pada Selasa (30/7/24) di pinggiran Kota Beirut.

Baca juga:Israel Siapkan Balasan Jika Ada Serangan Atas Tewasnya Pimpinan Hamas

Pada Rabu (31/7/24) pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal dalam serangan di Teheran, di mana Iran dan Hamas menyalahkan Israel. Tel Aviv menolak mengomentari pembunuhannya.

“Anda tidak tahu garis merah apa yang anda lalui. Musuh, dan mereka yang berada di belakang musuh, harus menanti tanggapan kita yang tak terelakkan,” sebut Nasrallah pada Israel dalam pidatonya yang disiarkan di pemakaman Shukr.

Nasrallah menyatakan, kelompoknya bakal merespons pembunuhan komandan utama Hizbullah oleh Israel.

Baca juga: Pimpinan Iran Akan Balas Dendam ke Israel

Tel Aviv belum mengomentari pembunuhan Haniyeh, hanya mengumumkan bahwa mereka sudah menghilangkan Shukr, dan menggambarkannya merupakan komandan militer paling senior Hizbullah dan tangan kanan Nasrallah.

Shukr yang memakai nama samaran Hajj Mohsen, memimpin operasi di Lebanon selatan, di mana kelompok itu mengatakan pihaknya sudah membuka front dukungan, yang nyaris setiap hari saling baku tembak dengan Israel mulai perang meletus di Gaza pada bulan Oktober.

“Kami dari seluruh ini pendukung, Hizbullah dan kelompok lain yang disokong Iran menargetkan Israel dalam mendukung Hamas pasca kelompok Palestina melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu konflik perang,” tukasnya. (tmp/hm16)

Related Articles

Latest Articles