24.2 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

35 Tahanan di 2 Penjara Perempuan Korut Tewas Akibat Kelaparan

Pyongyang, MISTAR.ID

Kasus miris kemanusiaan yang terjadi di Korea Utara kembali terkuak. Setidaknya 35 tahanan di dua penjara perempuan di negara itu tewas akibat kelaparan. Jasad mereka ditumpuk terlebih dulu, kemudian dikubur di akhir bulan. Kabar ini terkuak ketika beberapa warga bercerita kepada media setelah menjenguk kerabatnya di penjara.

“Pekan lalu, saya menjenguk adik saya di Penjara Kaechon dan dia mengatakan kepada saya bahwa 20 tahanan perempuan meninggal akibat kekurangan gizi dan kerja paksa,” ujar seorang warga di Provinsi Hamgyong Utara.

Menurut penuturan adiknya, jika ada tahanan yang meninggal, para petugas biasanya hanya menumpuk jasad-jasadnya di satu sisi penjara. Setiap akhir bulan, kata dia, para narapidana disuruh memindahkan jasad itu untuk kemudian dikuburkan di pegunungan di belakang penjara.

Baca juga: Infeksi Covid-19 di Korea Utara Capai 2 Juta Kasus

Ia mengatakan bahwa Penjara Kaechon sebenarnya menyediakan makanan untuk para tahanan. Namun, pangan itu kurang, apalagi untuk narapidana yang kerap disuruh melakukan pekerjaan keras setiap harinya.

Mereka akhirnya bergantung pada makanan yang diberikan sanak saudara ketika berkunjung. Para tahanan pun kelimpungan saat pemerintah memperketat aturan jam jenguk di tengah pandemi Covid-19.

“Kini, masih ada sekitar 50 tahanan yang didiagnosis malnutrisi di penjara perempuan itu dan mereka diisolasi bersama. Mereka tak bisa duduk atau berdiri. Tampaknya mereka hanya menunggu ajal,” tutur warga itu.

Pemandangan serupa bisa terlihat di Penjara Chungsan, Provinsi Pyongan Selatan. Akibat penerapan protokol Covid-19 yang begitu ketat, sejumlah tahanan bahkan tak pernah menerima makanan dari keluarganya sejak pandemi dimulai.

Baca juga: Korsel Sebut Korea Utara Luncurkan Proyektil Tak Dikenal

“Tahanan yang punya keluarga dan kerabat yang bisa membawa makanan dari luar saja sulit bertahan, tahanan yang tak punya makanan dari luar tentu meninggal karena malnutrisi,” ucap seorang warga lainnya seperti dikutip media.

Ia kemudian mengungkap, dalam sebulan belakangan, 15 tahanan meninggal karena malnutrisi di penjara perempuan itu. Sebelum pandemi, keluarga biasanya diminta untuk mengambil jasad tahanan yang meninggal. Namun karena pandemi, sanak saudara diminta untuk mengambil jenazah lebih cepat dari biasanya.

“Jika mereka tak tiba tepat waktu, jasad itu dimasukkan ke dalam kantong dan dimakamkan di sekitar penjara,” katanya. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles