16.5 C
New York
Thursday, October 3, 2024

14 Capres Diloloskan Untuk Bertarung di Pilpres Suriah

Damaskus, MISTAR.ID

Pemilihan umum untuk memilih Presiden Suriah akan digelar bulan depan. Sejauh ini, ada 14 kandidat akan bertarung dan telah mengumumkan nominasi mereka untuk mengikuti pemilu tersebut. Salah satu kandidat adalah petahana Bashar al-Assad. Dilansir dari laman media pada Minggu (25/4/21) Majelis Rakyat Suriah telah menerima 12 pendaftaran capres pada Kamis kemarin, termasuk dokumen yang diserahkan Presiden Assad.

Satu hari setelahnya, terdapat dua individu lain yang mencalonkan diri untuk mengikuti pemilu Suriah. Mahkamah Konstitusi Agung Suriah kemudian meloloskan semua nominasi tersebut. Menurut konstitusi Suriah, seorang capres harus meraih setidaknya 35 suara di parlemen. Seorang anggota parlemen hanya bisa menggunakan hak suaranya untuk satu capres.

Bashar al-Assad, diyakini akan kembali berkuasa karena tidak adanya oposisi berarti. Pemilu ini akan digelar meski Suriah masih dilanda perang sipil, krisis ekonomi, dan juga pandemi Covid-19. Konflik berkepanjangan di Suriah sejak 2011 telah menewaskan sekitar 400 ribu orang dan membuat lebih dari separuh populasi negara tersebut kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Isolasi Covid-19 Tiga Pekan, Presiden Suriah Dan Istrinya Sembuh

Pemilu bulan depan akan menjadi yang kedua Suriah selama berlangsungnya perang sipil. Pemilu sebelumnya pada 2014 dipandang tidak demokratis dan tidak sah oleh oposisi Suriah, Amerika Serikat, dan juga Uni Eropa. Pemilu Suriah 2014 berakhir dengan kemenangan telak Assad di angka 92 persen.

Dalam pemilu tersebut, Suriah untuk kali pertama mengizinkan tokoh selain keluarga Assad untuk mencalonkan diri. Namun dua capres kala itu tidak terlalu dikenal masyarakat Suriah.

Perang sipil di Suriah bermula dari unjuk rasa damai pro-demokrasi. Namun pasukan keamanan Suriah melakukan tindakan represif terhadap demonstran, yang kemudian memicu kubu oposisi mengangkat senjata dan memerangi pemerintah. Pertempuran pun meletus di seantero Suriah. Konflik ini memicu keterlibatan sejumlah pemberontak, grup ekstremis, dan juga beberapa negara besar dunia. (medcom/hm09)

Related Articles

Latest Articles