Medan, MISTAR.ID
Bendahara Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan inisial AD ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan lantaran diduga melakukan korupsi pengelolaan keuangan negara pada Badan Layanan Umum (BLU) tahun 2018 senilai Rp8 miliar.
“Hari ini Jaksa Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Medan melakukan penetapan tersangka dan penahanan terhadap AD selaku Bendahara Pengeluaran BLU tahun anggaran 2018,” terang Kepala Kejari Medan, Muttaqin Harahap kepada awak media di Kantor Kejari Medan, Rabu (27/3/24).
Muttaqin menjelaskan kronologi kasusnya sehingga AD ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tanjung Gusta Medan.
Baca juga :Â Kadinkes Sumut Belum Beberkan Aliran Dana Kasus Dugaan Korupsi APD Covid-19
“Adapun modus perbuatan yang dilakukan tersangka AD, yaitu dengan memungut pajak PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN tahun anggaran 2018 pada RSUP Adam Malik Medan, akan tetapi tidak disetorkan ke kas negara,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Muttaqin, tersangka AD juga tidak membayarkan 12 transaksi yang telah dicatat dan dibayar pada Buku Kas Umum (BKU) tahun 2018 kepada pihak ketiga.
“Yang mana seluruh dana BLU tersebut disinyalir digunakan oleh tersangka AD. Atas perbuatan tersangka AD, keuangan negara dirugikan sebesar Rp8.059.455.203 (Rp8 miliar) berdasarkan hasil perhitungan kerugian keuangan negara,” sebutnya.
Baca juga :Â Dipanggil Kejari Medan, Dirut PUD Pasar Medan Dukung Pemberantasan Korupsi
Selanjutnya, kata Muttaqin, tersangka AD akan ditahan selama 20 hari ke depan di Rutan Tanjung Gusta Medan yang terhitung sejak 27 Maret hingga 15 April 2024 untuk proses penyidikan.
“Perbuatan tersangka melanggar pasal 2 ayat (1) jo pasal 3 jo pasal 18 undang-undang (UU) nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” pungkas Muttaqin. (deddy/hm18)
