Medan, MISTAR.ID
Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan menetapkan mantan Direktur Keuangan RSUP Adam Malik Medan berinisial MB sebagai tersangka baru kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan negara pada Badan Layanan Umum (BLU) di Rumah Sakit (RS) plat merah itu pada tahun 2018 lalu.
Sebelumnya, Kejari Medan telah lebih dahulu menetapkan mantan Bendahara Pengeluaran BLU pada RSUP Adam Malik Medan inisial AD menjadi tersangka dalam kasus korupsi sebesar Rp 8 miliar tersebut.
“Berdasarkan bukti permulaan yang cukup, penyidik tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Medan menetapkan salah satu tersangka lagi atas nama MB,” sebut Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan, Mutaqqin Harahap di kantornya, pada Selasa (2/4/24) petang.
Baca juga:Diduga Korupsi Pengelolaan Keuangan Negara Rp8 Miliar, Bendahara RSUP Adam Malik Ditahan
Dikatakan Muttaqin, MB merupakan atasan dari AD. Usai ditetapkan sebagai tersangka, MB pun menyusul AD yang telah lebih dahulu mendekam di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjung Gusta Medan.
“Tersangka ditahan di Rutan Tanjung Gusta selama 20 hari ke depan yang terhitung sejak hari ini, Selasa (2/4/24), untuk keperluan penyidikan,” tambah Muttaqin.
Lebih lanjut Muttaqin pun menjelaskan, pada tahun 2018, MB bersama dengan AD melakukan pemungutan pajak, tapi tidak disetorkan ke kas negara.
Baca juga :Â Dipanggil Kejari Medan, Dirut PUD Pasar Medan Dukung Pemberantasan Korupsi
“Selain itu, juga tidak membayarkan 12 transaksi yang telah dicatat dan dibayar pada Buku Kas Umum (BKU) tahun 2018 kepada pihak ketiga, di mana seluruh dana BLU disinyalir digunakan oleh MB dan AD,” jelasnya.
Atas perbuatan tersebut, MB dijerat dengan pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 jo pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (deddy/hm16)
