22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ungkap Pembobolan Uang BRI Rp126 Miliar, Hakim Minta Edi Santoso Dihadirkan

Medan, MISTAR.ID

Ketua Majelis Hakim Immanuel Tarigan meminta Jaksa Penuntut Umum dari Kejari Medan, Nurhayati agar menghadirkan Pimpinan Investigasi BRI Kantor Pusat Edi Santoso.

“Pekan depan Edi Santoso harus dihadirkan untuk mengetahui asal muasal kenapa sistem BRI error pada 12 Desember 2019 lalu, yang berimbas bobolnya sistem perbankan pada transaksi sistem elektronik Top Up LinkAja secara nasional Rp126 miliar, termasuk kasus di Medan Rp1,1 miliar,” sebut Ketua Majelis Hakim Immanuel saat mendengar kesaksian Supervisor Bagian Investigasi BRI Kantor Pusat Andri.

Dalam kesaksiannya, Andri menyampaikan kalau masalah kerusakan sistem bukanlah kewenangannya, akan tetapi kewenangan investigasi eksternal dalam mengungkap kasus pembobolan hingga berhasil menangkap tiga terdakwa yakni, Riky H alias Ridwan (30), Jonny Chermy (33) dan Alianto (29).

Baca Juga:Tilap Uang Nasabah Rp500 Juta, Pegawai Bank Divonis 5 Tahun Penjara

Dikatakannya, ketahuan aksi ketiga terdakwa, dimana Jonny dan Riky yang melakukan transaksi secara Top Up Link Aja sebanyak 118 kali dengan 97 pengiriman dengan total Rp1,1 miliar, serta sejumlah transaksi.

Diakuinya, invetigasi dilakukan secara global saja. Dalam kasus ini selain Medan, juga berhasil mengungkap kasus di Palembang dan Jakarta.

Selain Andri juga dihadirkan, Bagian IT BRI Kantor Pusat M Randy Desmon. Dalam kesaksiannya dia menyebutkan, pembobolan terjadi karena kesalahan sistem atau error pada Top Up Link Aja pada 12 Desember 2019 lalu. Tidak hanya Medan akan tetapi diseluruh kawasan Indonesia.

Disebutkannya pada waktu itu dari pukul 00.00 hingga 13.00 Wib ada 2000 transaksi termasuk Medan 118 kali transaksi.

Baca Juga:Sepanjang 2019 Laba BRI Tembus Rp 34 T

Namun lagi-lagi ia juga tidak paham kenapa sistem Top Up bisa dibobol. Upaya melakukan menunda transaksi melalui sistem Top Up Link Aja. Sama dengan Andri, ia juga tidak menelusuri ke dalam karena untuk bagian internal bukan dirinya.

Masih menurut Andri, hanya Rp10 miliar yang dapat diselamatkan dari total yang berhasil dibobol sebesar Rp126 miiar. Tapi keduanya menuturkan dan memastikan tidak ada pejabat atau pegawai yang terlibat.

Diakhir persidangan, satu dari dua saksi yakni Andri yang tepat berulangtahun pada hari ini. Majelis hakim menyam

Related Articles

Latest Articles