23.9 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Sepekan ke Depan Pasar Keuangan Banyak Dipengaruhi Sentimen Domestik

Medan, MISTAR.ID

Setelah sepekan sebelumnya pasar keuangan domestik lebih banyak dipengaruhi sentimen dari luar, maka dalam sepekan ke depan pasar keuangan akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri (Tanah Air).

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin mengatakan, hal ini lantaran rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama (Q1) 2024 yang diproyeksikan akan tumbuh negatif secara kuartalan.

“Data tersebut berpeluang menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan di Tanah Air. Selanjutnya akan ada rilis data penjualan kendaraan bermotor serta data cadangan devisa. Dimana dua data tersebut juga berpeluang menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan. Walau demikian, kabar baik bagi pasar keuangan juga berdatangan dari luar (eksternal),” ujarnya, Senin (6/5/24).

Baca Juga : Pekan ini, Waspadai Pasar Keuangan Bergerak Liar

Sementara, data ketenaga kerjaan Amerika Serikat (AS) yang merealisasikan angka lebih buruk dari perkiraan yang menimbulkan harapan bahwa The FED masih berpeluang untuk menurunkan besaran bunga acuannya. Jika nantinya diikuti dengan pernyataan dovish sejumlah pejabat The FED di pekan ini, maka pasar keuangan bisa saja kembali mendapatkan angin segar dan mendorong pasar dalam tren menguat.

“Dalam sepekan ke depan, pelaku pasar akan lebih mengkhawatirkan sejumlah agenda ekonomi yang akan dirilis dari Tanah Air. Yang berpeluang membuat pelaku pasar lebih cenderung untuk bersikap wait and see. Namun pagi ini pada perdagangan awal pekan, IHSG ditransaksikan menguat dikisaran level 7.150. Di sisi lain, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di kisaran level 16.000 per US Dolar,” terangnya.

Baca Juga : Akhir Pekan, Tekanan Pasar Keuangan di Tanah Air Berlanjut

Di sisi lain, memburuknya imbal hasil US Treasury 10 Y yang berada di bawah level 4.5%, ditambah dengan memburuknya kinerja USD Index (DXY) yang anjlok di kisaran level 105, menjadi kabar baik bagi kinerja mata uang Rupiah.

“Sementara memburuknya US Dolar menjadi kabar positif bagi harga emas yang ditransaksikan stabil di kisaran $2.313 per ons troy nya,” pungkasnya. (anita/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles