Tuesday, March 18, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Saat Idul Adha 1445 Hijriah, Pedagang Perkirakan Akan Tembus 1.000 Gandeng Kelapa Parut

journalist-avatar-top
Selasa, 11 Juni 2024 17.31
saat_idul_adha_1445_hijriah_pedagang_perkirakan_akan_tembus_1000_gandeng_kelapa_parut

saat idul adha 1445 hijriah pedagang perkirakan akan tembus 1000 gandeng kelapa parut

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Pedagang buah kelapa tua atau parut santan menjadi kebutuhan yang sangat diincar oleh seluruh masyarakat saat Idul Adha 1445 Hijriah, terkhusus bagi warga Kota Medan.

Air perasan kelapa tua ini merupakan kebutuhan wajib bagi kaum muslimin sebagai bahan pelengkap masakan daging kurban saat lebaran.

Biasanya para pedagang kelapa akan menyajikannya dalam 3 varian bentuk, yakni menjual kelapanya saja, sudah diparut atau langsung diperas, seperti usaha milik Acong di Pasar Tradisional Simpang Limun, Medan Amplas.

Baca juga : Pasca Lebaran, Pemotongan Hewan di RPH Siantar Berjalan Normal

Usaha kelapa yang sudah digelutinya sejak 3 tahun terakhir ini, pada hari-hari besar seperti Idul Adha, diakui Acong, penjualan kelapa miliknya laku 1.000 gandeng dalam satu hari tersebut.

“Kalau hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha bisa laku 1.000 gandeng, tapi kalau hari-hari biasa seperti ini paling 40 gandeng,” katanya saat ditanyai mistar.id, Selasa (11/6/24).

Dalam penjualannya, Acong mengatakan kelapa yang sudah diparut ini dijual Rp8.000/biji sedangkan kelapa yang sudah diperas dijual seharga Rp9.000/biji.

“Tapi kalau yang diperas belinya harus segandeng (dua biji) baru bisa diperas, kalau satu aja gak bisa,” sebutnya.

REPORTER: