Tuesday, May 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

1.939 Nelayan di Langkat Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Terbanyak di Sini

journalist-avatar-top
Selasa, 6 Mei 2025 16.12
1939_nelayan_di_langkat_masuk_kategori_miskin_ekstrem_terbanyak_di_sini

1.939 Nelayan di Langkat terima BPJS Ketenagakerjaan. (f: endang/mistar)

news_banner

Langkat, MISTAR.ID

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 1.939 nelayan di Kabupaten Langkat masuk dalam kategori miskin ekstrem. Kategori nelayan miskin ekstrem yang terbanyak berada di Kecamatan Pangkalan Susu dengan jumlah 4.165. Sedangkan total keseluruhan nelayan adalah 21.204 orang.

Bupati Langkat Syah Afandin menyampaikan, data yang diperolehnya dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) disebutkan jumlah nelayan di Langkat yang masuk dalam desil (kelompok kemiskinan) 1-4 sebanyak 7.052 jiwa.

“Terbanyak berada di desil 1 atau kategori miskin ekstrem dengan jumlah yang sama dengan data BPS," ujar Bupati saat menyerahkan kartu BPJS ketenagakerjaan kepada nelayan, bersama Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, di Pendopo Jentera Malay, Kelurahan Kwala Bingai, Stabat, Selasa (6/5/2025).

Sementara itu berdasarkan pemetaan kepala keluarga miskin yang bekerja sebagai nelayan terbanyak berada di Kecamatan Secanggang berjumlah 1.787 jiwa.

Diikuti Kecamatan Tanjung Pura dengan jumlah 1.642 jiwa dan Kecamatan Sei Lepan dengan jumlah nelayan miskin 1.042 jiwa.

“Nelayan sebagai ujung tombak pembangunan perikanan di Langkat. Tapi, tingkat ekonomi nelayan masih jauh dibawah kategori sejahtera,” ucap Afandin.

Untuk membantu para nelayan Pemerintah Provinsi Sumut menyerahkan bantuan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.600 nelayan.

"Sedangkan Pemerintah Kabupaten Langkat mengalokasikan dana kepesertaan BPJS Tenaga Kerja untuk 500 nelayan di tahun 2025," katanya.

Afandin berharap, dengan adanya bantuan asuransi BPJS ketenagakerjaan nelayan, dapat meningkatkan taraf hidup nelayan. (endang/hm20)

REPORTER:

RELATED ARTICLES