Medan, MISTAR.ID
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan melemah di level 7.373. Ekonom Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menilai hal ini terjadi karena pelaku pasar masih menghitung dampak dari kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), yang akan merubah arah kebijakan ekonomi AS ke depan.
“Setelah kemenangan bursa di AS kompak ditutup menguat. Di kawasan Asia, bursa saham China seperti Hang Seng, Shenzhen dan Shanghai kompak mengalami pelemahan. Dan kinerja bursa saham di Asia di buka di zona merah,” jelasnya, Rabu (7/11/24).
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah dibuka menguat di level 15.800 per US dolar. Rupiah mengalami tekanan berat seiring dengan imbal hasil US Treasury yang naik tajam di level 4.428%.
Baca juga: Itung-itungan Dampak Kemenangan Donald Trump Terhadap IHSG Hingga Rupiah
“Intervensi Bank Indonesia diduga menjadi pendorong penguatan rupiah pada hari ini. Dan US dolar sendiri juga terpantau menguat terhadap banyak mata uang dunia lainnya. Kemenangan Donald Trump akan membuat US dolar lebih bersinar dibandingkan dengan aset save haven lainnya, terlebih aset dengan beresiko tinggi,” ungkapnya.
Dikatakannya, tekanan yang terjadi pada pasar keuangan hari ini belum bisa menggambarkan hingga ke level IHSG dan rupiah.
“Pelaku pasar akan lebih berhati-hati terhadap potensi tekanan yang muncul. Di sisi lain, harga emas juga terpuruk cukup dalam pada perdagangan hari ini, emas ditransaksikan melemah ke level $2.663 per ons troy-nya,” tandasnya. (dinda/hm20)