14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Program Makan Siang Gratis, Bank Dunia Ingatkan Sasaran Program

Jakarta,MISTAR.ID

Program makan siang gratis dan susu gratis yang dijanjikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menuai banyak pendapat. Pro dan kontra dibahas di kalangan masyarakat bahkan gimik berbagai model diungkapkan.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen meminta agar Indonesia patuh dengan aturan defisit fiskal.

“Kami masih menantikan (rincian program makan siang dan susu gratis). Untuk Indonesia, pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” komentar Satu, dikutip dari Antara, Rabu (28/2/24).

Baca juga:Hewan Eksotis yang Bisa Dipelihara di Rumah

Ia mengingatkan, Pemerintah Indonesia harus menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut. Setelah itu, baru bisa dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.

Menurutnya program yang dijanjikan Prabowo-Gibran itu perlu direncanakan dengan matang, khususnya dalam aspek anggaran.

“Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan,” tandasnya.

Program ini diklaim sudah mulai dibahas dalam persiapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Bahkan, sejumlah menteri di Presiden Joko Widodo mengamini adanya pembahasan tersebut dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (26/2/24).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada sekitar 70,5 juta orang yang kemungkinan menjadi penerima makan siang dan susu gratis tersebut nantinya. Ini terdiri dari 22,3 juta anak balita, 7,7 juta anak TK, 28 juta anak SD, dan 12,5 juta anak SMP hingga sampai Madrasah.

Sedangkan alokasi anggaran akan disesuaikan dengan jumlah penerima tersebut. Namun, kisaran per anak mendapatkan jatah makan siang gratis Rp15 ribu, di luar susu.

Di lain sisi, Presiden Jokowi membantah rapat awal pekan ini secara spesifik membahas program makan siang dan susu gratis.

Baca juga:Prabowo akan Terima Pangkat Jenderal Kehormatan dari Jokowi Hari Ini

“Ndak ada, ndak ada. Hanya dalam sidang kabinet paripurna saya sampaikan bahwa program-program presiden terpilih harus sudah dimasukkan dalam rencana anggaran 2025,” ucap Jokowi usai hadiri acara Rapim TNI/Polri di Cilangkap, Jakarta Timur.

“Tidak ada pembicaraan secara spesifik mengenai tadi yang disampaikan (program makan siang),” ujarnya.

Isu pembahasan program makan siang dan susu gratis disebut membuat pemerintah harus memperlebar defisit APBN 2025, dari 2,29 persen di tahun ini menjadi 2,45 persen-2,8 persen. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles