Jakarta, MISTAR.ID
Musim politik menjadi salah satu tantangan Indonesia. Perekonomian global yang masih bergejolak juga menyebabkan ketidakpastian situasi perekonomian negara kita.
Chief APAC Economist Economic Solutions Moody’s Analytics, Steve Cochrane mengatakan saat ini banyak negara yang masih merasakan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, meski dalam proses pemulihan. Ketegangan politik yang terus berlangsung di beberapa negara turut berkontribusi terhadap ketidakstabilan ekonomi global.
Menurutnya, negara di Amerika dan Eropa kini tengah hadapi tantangan ekonomi sedangkan di Asia dalam masa ekspansi.
Baca juga: Kemenko Ekonomi: Sektor Keuangan RI Harus Raih 300 persen dari PDB
“Salah satunya Indonesia yang saat ini dalam masa melakukan ekspansi bisnis dan diprediksi ekonomi indonesia akan semakin kuat pada tahun depan,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (23/6/23).
Steve menyebutkan bahwa negara-negara Asia Tenggara memiliki fleksibilitas keuangan. Menurutnya, Indonesia memiliki permintaan domestik yang kuat, kebijakan ekonomi yang mendukung Indonesia, dan pertumbuhan PDB yang stabil.
Sementara itu, Yasman Moghaddam, Direktur Global Industry Practice Group Moody’s Analytic, menambahkan tantangan ekonomi berikutnya adalah perubahan iklim. Hal ini akan berdampak lebih luas dan signifikan terhadap perekonomian negara-negara di seluruh dunia pasca gelombang pandemi Covid-19.
Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Up Rp 3.216 Triliun 5 Tahun Lagi
Efek tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu risiko fisik yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem dan periode transisi yang disebabkan oleh kebijakan, teknologi, dan preferensi konsumen.
“Dua risiko ini pada akhirnya menimbulkan tantangan bagi stabilitas bisnis dan keuangan,” katanya.
Menurutnya, peran lembaga keuangan saat ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran penerapan isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam bisnis para pengusaha, khususnya eksportir.
Baca juga: Indonesia Masuk 15 Besar Ekonomi Terbaik Dunia
“Perubahan iklim tidak hanya terjadi saat ini, namun dapat merefleksikan bagaimana masa depan kita dalam 20 tahun mendatang,” ucapnya. (Mtr/hm21).
