8 C
New York
Tuesday, October 15, 2024

Per September 2024 Neraca Perdagangan Barang Indonesia Surplus US$3,26 Miliar

Jakarta, MISTAR.ID

Di bulan September 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Tanah Air kembali mencatat surplus sebesar US$3,26 miliar. Realisasi itu melonjak US$0,48 miliar dibandingkan Agustus 2024.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, surplus September ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya, namun masih lebih rendah diperbandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Neraca perdagangan Indonesia sudah mencatatkan surplus kurun waktu 53 bulan berturut-turut mulai Mei 2020,” sebutnya melalui konferensi pers, pada Selasa (15/10/24).

Baca juga:Surplus Neraca Perdagangan RI Mei 2023 Menurun Jadi US$440 Juta

Amalia menilai, surplus neraca dagang lebih ditopang oleh nonmigas sebesar US$4,62 miliar, dengan komoditas yang menyumbang pokok adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja.

Ini perkembangan ekspor dan impor Indonesia selama September 2024:

Ekspor
Sepanjang September 2024 ekspor Indonesia tercatat US$22,08 miliar atau melorot 5,8 persen dibandingkan Agustus 2024.

Ekspor migas tercatat senilai US$1,17 miliar pada Agustus atau turun 2,81 persen dari Agustus 2024. Ekspor nonmigas juga ikut turun 5,96 persen menjadi US$20,91 miliar.

Baca juga:Surplus Perdagangan Indonesia Turun di Juli 2023

“Penurunan nilai ekspor September secara bulanan terutama didorong oleh penurunan ekspor nonmigas, khususnya pada komoditas lemak dan hewan nabati, biji logam, terak dan abu, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya,” kata Amalia.

Secara tahunan, ekspor September 2024 naik 6,44 persen. Kenaikan disokong oleh meningkatnya ekspor non miga terutama pada bahan bakar mineral, logam mulia dan perhiasan, serta kakao dan olahannya.

Impor
Nilai impor pada September 2024 tercatat mengalami kontraksi sebesar 8,91 persen dari Agustus-Juli US$18,82 miliar. Menurunnya kinerja impor ini terjadi pada kelompok migas dan nonmigas masing-masing 4,53 persen dan 9,55 persen.

Sesuai pemakaiannya, impor barang konsumsi turun 6,37 persen (mtm), bahan baku penolong turun 9,69 persen, dan barang modal 7,15 persen.

Baca juga:Triwulan II 2024, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Capai 4,95 Persen

Secara tahunan, nilai impor sesuai jenis penggunaannya meningkat. Barang konsumsi naik 11,3 persen, bahan baku penolong 5,8 persen, serta barang modal 18,4 persen. (cnn/hm16)

Related Articles

Latest Articles