Medan, MISTAR.ID
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara (Sumut) Firsal Dida Mutyara, mengajak para pengusaha lokal untuk tetap terlibat dalam industri sawit dengan berinvestasi, meskipun banyak kontroversi terkait komoditas tersebut di Uni Eropa (UE).
“Sawit memiliki peran penting dalam aspek pangan dan energi. Walau terjadi perdebatan terkait blok Uni Eropa dan sertifikasi lahan sawit, namun perusahaan dari UE tetap berinvestasi di perkebunan sawit di Sumatera Utara,” ujar Firsal, Selasa (26/3/24).
Firsal menunjukkan contoh masuknya perusahaan seperti Unilever sebagai indikasi bahwa bahan baku sawit masih diminati di Eropa. “Mereka menguasai pasar secara luas,” jelasnya.
Menurut Firsal, meskipun ada hambatan seperti masalah transhipment atau penggunaan pelabuhan di negara mitra dagang Eropa, bisnis sawit masih memiliki prospek yang baik, terutama dalam ekspor.
“Impor sawit tetap tinggi di negara lain, dan kontribusinya terhadap ekspor akan terus meningkat di masa mendatang,” katanya.
Baca Juga :Â Dorong Peningkatan Literasi Digital Pelajar, Kadin Sumut Lakukan Ini
Namun demikian, ia mengingatkan akan dampak dari kewajiban pemenuhan pasar lokal terhadap ekspor. Lebih lanjut ia mengatakan dengan meningkatnya konsumsi lokal, harga sawit untuk ekspor mungkin akan terpengaruh. Namun, upaya untuk meningkatkan ketahanan energi dan pangan di dalam negeri tetap menjadi prioritas.
Firsal juga berbicara tentang potensi penggunaan sawit sebagai biofuel, yang dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap impor bahan bakar. “Dengan memproduksi biofuel dari sawit, kita dapat mengurangi impor bahan bakar yang selama ini menjadi beban besar bagi ekonomi kita,” katanya.
Untuk menjaga produktivitas sawit, Firsal menekankan pentingnya penyediaan bibit berkualitas tinggi. Petani perlu memiliki akses mudah terhadap bibit berkualitas agar dapat memperbaharui tanaman dan meningkatkan produksi secara efektif. (khairul/hm24)
