14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Jokowi Prihatin Uang di Indonesia Makin Kering

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) prihatin terkait semakin berkurangnya peredaran uang di Indonesia. Jokowi menyampaikan hal ini kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo setelah mendengar keluhan dari pelaku usaha dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (29/11/23).

“Saya mendengar dari banyak pelaku-pelaku usaha, kok peredaran uang di Indonesia makin kering,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, penurunan peredaran uang di Indonesia bisa disebabkan karena penggunaan yang berlebih untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Apa mungkin karena kebanyakan beli SBN dan SRBI yang mengakibatkan penurunan dana yang seharusnya masuk ke sektor riil,” tambahnya.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Menguat Jelang BI Putuskan Suku Bunga

Selain itu, Jokowi mencatat bahwa realisasi belanja baik dari pemerintah pusat maupun daerah masih tergolong rendah, meskipun pergantian tahun tinggal beberapa minggu.

“Dari fiskalnya juga sama. Kita cek itu. Realisasi belanja pemerintah daerah baru mencapai 64 persen, sedangkan pemerintah pusat masih di angka 76 persen,” jelasnya lagi.

Menurut Jokowi, ia rutin berkomunikasi dengan Menteri Keuangan untuk memahami kondisi keuangan Indonesia karena peredaran uang dan realisasi belanja menjadi perhatian utama.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Menguat Jelang BI Putuskan Suku Bunga

“Hal-hal seperti ini selalu saya koordinasikan ke Menteri Keuangan. Saya tidak telepon Pak Gub (Perry Warjiyo) karena nanti dibilang intervensi. Menteri Keuangan pasti saya telepon untuk mengetahui kondisinya sebenarnya seperti apa,” tutupnya. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles