15.4 C
New York
Thursday, May 16, 2024

IHSG dan Rupiah Menguat Jelang BI Putuskan Suku Bunga

Medan, MISTAR.ID

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat hari ini, begitu juga dengan Rupiah. Bertepatan di hari ini, Bank Indonesia (BI) juga akan memutuskan besaran bunga acuan. BI 7 days repo rate diproyeksikan masih akan tetap di level 6%.

“Agenda hari ini tidak akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan. Dan untuk bursa di Amerika Serikat (AS) akan ditutup pada perdagangan Kamis merayakan Thanksgiving,” kata Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (23/11/23).

Ditambahkannya, sejumlah ini bursa di Asia pada perdagangan pagi ini masih bergerak mixed. Kinerja IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.970 dan maaih bisa menguat. Koreksi teknikal yang terjadi belakangan ini kalaupun berlanjut masih berpeluang tertahan di level psikologis 6.900. Sementara itu, minimnya agenda ekonomi yang dirilis hari ini selain keputusan BI, berpeluang membuat pasar keuangan bergerak mendatar.

“IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan menguat di level 6.930. Sementara itu mata uang Rupiah ditransaksikan melemah di level 15.580. Pada dasarnya tidak ada yang menjadi sentimen negatif bagi kinerja mata uang Rupiah di pekan ini. Keputusan BI nantinya juga tidak akan menjadi alasan pelemahan Rupiah,” sebutnya.

Baca Juga : Akhir Pekan, IHSG Diproyeksikan Melemah dan Rupiah Berpotensi Menguat

Di sisi lain, pada Demand akan US Dolar yang meningkat atau intervensi agar Rupiah tidak menguat terlalu jauh diduga menjadi alasan utama pelemahan Rupiah di hari ini. Sehingga koreksi pada mata uang Rupiah justru terjadi saat US Dolar mengalami tekanan, dan imbal hasil US Treasury juga melemah.

“Ini kabar baik bagi Rupiah, namun kinerja Rupiah sejauh ini masih bergerak anomaly. Saya menilai pelemahan ini tidak akan bertahan lama. Rupiah kalau pun melemah juga masih akan relatif tertahan di level 15.600. Secara fundamental Rupiah memiliki peluang untuk menguat lebih jauh, dikarenakan US Dolar berpeluang melemah seiring dengan ekspektasi penurunan suku bung aacuan The Fed di tahun depan,” bebernya.

Sementara, harga emas kembali terkoreksi di level $1.944 per ons troy setelah sempat menyentuh $2.000 per ons troy nya. Harga emas masih kesulitan untuk mempertahankan posisi di atas 2.000 dan rawat terkena aksi profit taking saat menyentuh level tersebut. “Namun secara fundamental emas masih punya kesempatan untuk menguat dalam jangka pendek dan menengah,” terangnya. (anita/hm24)

Related Articles

Latest Articles