Medan, MISTAR.ID
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin menganalisis pelaku pasar merasa cemas menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan.
Gunawan mengatakan saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan, Senin (4/11/24) dibuka menguat tipis di level 7.521.
“Namun sesaat kemudian IHSG ditransaksikan di zona merah dan mencoba menembus level psikologis 7.500,” ujarnya.
Dikatakannya, pada pekan ini ada sejumlah agenda besar baik internal maupun eksternal yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan.
Baca juga: Jelang Rilis Data Inflasi, IHSG dan Rupiah Dibuka Sideways
“Dari sisi eksternal, pelaku pasar menanti hasil pemilihan presiden (Pilpres) AS yang akan berlangsung pada perdagangan besok. Sejauh ini persaingan ketat ditunjukan dari dua calon kandidat, yang secara psikologis akan membuat pelaku pasar lebih berhati-hati dalam melakukan keputusan investasinya,” jelas Gunawan.
Selain itu, pelaku pasar juga akan menanti rilis data manufaktur AS serta sejumlah data penting dari China.
“Sedangkan dari tanah air, pelaku pasar masih menanti rilis data pertumbuhan ekonomi. Dimana laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini diproyeksikan akan melambat, meskipun masih berada di kisaran 5%,” ungkapnya.
Namun, pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.450 hingga 7.530.
Baca juga: IHSG Terseret Buruknya Kinerja Bursa di Asia, Harga Emas Menguat
“IHSG berpeluang untuk mengikuti jejak bursa saham di Asia yang relative bergerak mendatar,” ujarnya.
Sementara itu, mata uang rupiah kembali melemah di level 15.750 per US dolar.
“Saat ini US dolar sangat ditopang oleh membaiknya imbal hasil US Treasury 10 Tahun yang mengalami kenaikan. Di sisi lain, harga emas bergerak sideways di level $2.737 per ons troy pada perdagangan pagi ini,” tandasnya. (dinda/hm20)