Sunday, April 13, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Harga Minyakita Lampaui HET, Penjual Merasa Disulitkan Komplain Pembeli

journalist-avatar-top
Sabtu, 11 Januari 2025 16.16
harga_minyakita_lampaui_het_penjual_merasa_disulitkan_komplain_pembeli

harga minyakita lampaui het penjual merasa disulitkan komplain pembeli

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Harga Minyakita melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp15.700, kini menjadi Rp18.000 per liter.

Seorang pedagang di Pasar Sei Sikambing Kota Medan, Nur mengatakan kenaikan harga tersebut sudah berlangsung lumayan lama.

“Naik ke Rp18.000 per liter ini sudah seminggu lalu. Tapi harga mulai gak stabil dari Desember lalu,” katanya saat ditemui Pasar Sei Sikambing, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kecamatan Medan Helvetia, pada Sabtu (11/1/25).

Kenaikan tersebut, menurut Nur, diduga karena stok Minyakita sangat jauh berkurang.

“Stoknya tidak ada, mungkin itu ya yang jadi pengaruh kenaikan harga minyak. Tapi memang tidak bisa dipungkiri, kami penjual merasa sangat disulitkan karena banyak pembeli ya komplen,” sambung Nur.

Baca juga: Minyakita Hilang dari Pasaran, Warga Lubuk Pakam Beralih ke Minyak Curah

Mengatasi komplain tersebut, Nur memberikan pengertian kepada pembeli terkait dengan kenaikan harga Minyakita yang melambung.

“Mereka biasanya bilang gini, ‘Kemarin waktu beli harganya tidak setinggi ini, tapi sekarang kok tinggi?’ Lalu saya jelaskan keadaan di lapangan seperti apa. Tapi justru ia mengatakan bahwa itu menjadi tanggungjawab saya sebagai penjual,” jelasnya.

Nur merasa kesulitan menjual minyak goreng ini dengan harga yang tinggi.

“Pelanggan banyak pergi setelah mengetahui harga Minyakita melambung sangat tinggi, saya sebagai penjual mengalami kerugian akan hal itu,” lanjutnya.

Baca juga: Minyakita Dijual di Atas HET, Kemendag Ungkap Modus Distributor Nakal

Di tempat yang sama, Anita menyampaikan bahwa bukan hanya Minyakita saja yang mengalami kenaikan.

“Minyak merk lain juga naik, bukan hanya Minyakita, yang menjadi persoalan adalah kebanyakan olahan makanan membutuhkan minyak. Jadi ketika harga minyak melambung tinggi, tentu sangat membuat masyarakat risau,” tuturnya.

Menurutnya, kenaikan harga Minyakita cukup berpengaruh bagi sebagian orang.

“Orang yang mendang-mending, skeptis pada minyak eceran, tapi merasa mahal dengan minyak kemasan eksklusif biasanya cukup dirugikan. Karena mereka akan memilih Minyakita sebagai opsi untuk mengolah makanan,” jelasnya.

Anita berharap pemerintah dapat lebih giat lagi menyelesaikan permasalahan minyak ini.

“Semoga harga Minyakita dapat kembali normal seperti HET yang telah ditentukan oleh pemerintah,” pungkasnya. (amita/hm27)

REPORTER: