9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Harga Minyak Anjlok ke US$74 per Barel Imbas Suku Bunga Naik

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak dunia terjun bebas hingga 2,4 persen pada akhir perdagangan Jumat (16/12/22) waktu AS. Penurunan harga minyak mentah terjadi setelah The Fed menaikkan suku bunga, yang disusul oleh beberapa bank sentral di dunia.
Dikutipo dari Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun US$1,82 atau setara 2,4 persen ke posisi US$74,29 per barel.

Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent anjlok US$2,17 atau 2,4 persen ke level US$79,04 per barel.

Sebelumnya, The Fed memutuskan menaikkan suku bunga 50 bps pada Desember 2022. Kenaikan ini sejalan dengan inflasi AS yang masih di angka 7,1 persen atau jauh dari posisi normal di kisaran 2 persen.

Baca juga:Perang Ukraina, G7 dan Sekutu Sepakati Pembatasan Harga Minyak Rusia

Kebijakan The Fed tersebut diikuti oleh bank sentral negara-negara lain, seperti bank sentral Inggris dan Eropa. Keduanya kembali menaikkan suku bunga acuan untuk melawan inflasi.

Namun, langkah ini malah membuat pasar khawatir yang bakal memicu tekanan ekonomi lebih besar pada tahun depan, sehingga ancaman resesi semakin sulit dihindari.

“Pembicaraan seputar api unggun tiba-tiba berubah menjadi tentang kehancuran permintaan (minyak) dalam menghadapi resesi,” kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho Robert Yawger.

Baca juga :Harga Minyak Terjun ke US$71,02, Analis: Waspada ini Bisa Terjun bebas

Di lain sisi, harga minyak Brent berjangka membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak awal Oktober. Namun, kenaikan tersebut mengikuti kekalahan mingguan terburuk sejak Agustus untuk patokan minyak.

Sementara itu, Departemen Energi AS diklaim akan membeli 3 juta barel minyak mentah domestik untuk cadangan minyak strategis (SPR).

Jika benar, ini menjadi pembelian SPR pertama sejak rekor pelepasan 180 juta barel tahun ini dari persediaan AS.

“Tidak jelas apakah pembelian kembali SPR ini merupakan pengujian satu kali atau awal dari tren. Jika pembelian kembali satu kali, ini bukan sebuah peristiwa,” kata Analis Minyak Kpler Matt Smith.(cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles