10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Harga Minyak Terjun ke US$71,02, Analis: Waspada ini Bisa Terjun bebas

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak dunia melemah pada perdagangan Jumat (9/12/22) lalu.
Mengutip Reuters, Minyak mentah jenis West Texas Intermediate AS turun 44 sen ke US$71,02 per barel yang merupakan level terendah baru untuk 2022. Sementara Minyak mentah Brent ditutup 5 sen lebih rendah ke US$76,10 per barel.

Dengan pelemahan itu, kedua tolok ukur minyak mentah telah membukukan kerugian mingguan masing-masing sekitar 10 persen. Itu adalah penurunan mingguan terbesar sejak April untuk kontrak berjangka WTI AS, dan sejak awal Agustus untuk Brent.

Analis menyatakan sebenarnya minyak mendapatkan dukungan dari pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa negaranya dapat memangkas produksi sebagai tanggapan atas pembatasan harga yang dilakukan sejumlah negara pada minyak Negeri Beruang Merah tersebut.

Baca juga:Ghana Beli Minyak Pakai Emas

Tapi sentimen itu kalah dibandingkan dengan kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global belakangan ini.

“Kekhawatiran tentang pasokan masih kalah dibandingkan dengan kekhawatiran pasar tentang ekonomi,” kata analis Mizuho Robert Yawger.

Apalagi, pada saat bersamaan, minyak juga mendapatkan kabar dari kenaikan harga produsen AS yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan November, dan dimulainya kembali operasi sebagian pada Keystone Pipeline.

Sentimen itu membebani harga minyak. Maklum, kenaikan indeks harga produsen (PPI) AS di tengah lonjakan biaya jasa berpotensi membuat Federal Reserve agresif menaikkan suku bunga yang bisa membebani pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Baca juga:Harga Minyak Dunia Jatuh Karena Ketidakpastian di China

Sementara itu Walter Zimmerman, Kepala Analis Teknis di ICAP memperingatkan  jika minyak mentah AS turun di bawah US$70 per barel, itu bisa terjun bebas dan mencapai kisaran rendah $60 selama sesi mendatang.

Apalagi pada saat sama juga terjadi lonjakan kasus covid-19 di China, salah satu importir minyak terbesar dunia. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles