18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Harga Minyak Dunia Jatuh Karena Ketidakpastian di China

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak dunia jatuh pada akhir perdagangan Senin (7/11/22), di tengah sinyal beragam atas China yang berpotensi melonggarkan pembatasan (lockdown) Covid-19.

Penurunan harga minyak mentah memangkas kenaikan setelah melonjak ke level tertingginya lebih dari dua bulan. Harga sempat naik di tengah kabar bahwa para pemimpin China sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan lockdown.

Mengutip Antara, Selasa (8/11/22), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari turun 65 sen atau hampir 0,7 persen ditutup di US$97,92 per barel di London ICE Futures Exchange. Di awal sesi, Brent sempat naik ke puncak sesi di US$99,56 per barel, tertinggi sejak 31 Agustus.

Baca juga :Harga Minyak Dunia Kembali Naik

Sementara itu untuk harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot 82 sen atau 0,9 persen menjadi US$91,79 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada awal sesi, WTI naik 74 sen ke US$93,74 per barel, tertinggi sejak 30 Agustus

“Pasar tampaknya berpikir bahwa jika China membuka ekonomi, maka akan memperketat pasokan secara signifikan dan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga,” demikian penjelasan Analis di Price Futures Group Phil Flynn.

Namun, pejabat kesehatan China pada akhir pekan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap langkah-langkah penanganan covid-19 yang ketat.

Sementara itu, impor dan ekspor China mengalami kontraksi tak terduga pada Oktober. Kendati, impor minyak mentahnya rebound (bangkit) ke level tertinggi sejak Mei.

Baca juga :Dolar AS Tergelincir Bikin Harga Minyak Melonjak

Di lain sisi, harga minyak didukung oleh ekspektasi pasokan yang lebih ketat ketika embargo Uni Eropa terhadap ekspor minyak mentah lintas laut Rusia dimulai pada 5 Desember. Meski, kilang di seluruh dunia meningkatkan produksi.

“Bagi banyak orang, sepertinya akan ada perebutan barel pada Desember, khususnya di zona euro,” imbuh Direktur Energi Berjangka Mizuho di New York Bob Yawger.

Pabrik penyulingan minyak AS pada kuartal ini akan menjalankan pabrik mereka pada tingkat yang sangat tinggi, mendekati atau di atas 90 persen dari kapasitas.

Sementara itu, penyulingan swasta terbesar China, Zhejiang Petroleum and Chemical Co (ZPC), meningkatkan produksi minyak diesel. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles