18.8 C
New York
Thursday, August 8, 2024

Generasi Muda Gandrungi Transaksi Digital, Ekonomi Diprediksi Tumbuh Pesat

Medan, MISTAR.ID

Tren penggunaan transaksi cashless (non tunai) di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, dan kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi pembayaran digital.

Pengamat ekonomi asal Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Pratomo mengungkapkan, bahwa transaksi cashless memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya semakin populer di kalangan masyarakat.

“Transaksi cashless memudahkan masyarakat dalam melakukan pembayaran karena lebih efisien, tidak perlu menyediakan uang pecahan kecil, serta praktis. Selain itu, beberapa aplikasi berbelanja juga memberikan bonus tambahan yang menarik minat konsumen,” jelas Wahyu Pratomo saat dihubungi mistar.id, pada Kamis (8/8/24).

Baca juga:Bobby Nasution Harap Masyarakat Gunakan QRIS dalam Bertransaksi Digital

Meski demikian, Wahyu juga menggarisbawahi bahwa kemampuan adaptasi menjadi tantangan bagi sebagian kelompok masyarakat, terutama bagi mereka yang berusia lanjut atau tidak memiliki perangkat komunikasi seperti ponsel pintar.

“Kelompok masyarakat yang lebih tua atau yang tidak memiliki akses ke teknologi ini mungkin akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan ini,” tambahnya.

Dalam jangka panjang, Bank Indonesia (BI) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penerbitan uang, diprediksi akan lebih efisien dalam hal biaya pencetakan uang.

Baca juga:Biasakan Santri Bertransaksi Digital, BI Siantar Launching Ponpes Digi-Pay Al Barokah

Penggunaan uang tunai yang semakin menurun akan mengurangi kebutuhan untuk mencetak dan mengganti uang yang rusak.

Namun, Wahyu menekankan bahwa BI perlu terus mengupdate teknologi dalam sistem pembayaran agar dapat mengimbangi perkembangan transaksi digital yang pesat.

Ke depan, Wahyu optimistis bahwa transaksi yang semakin mudah dan cepat akan meningkatkan volume transaksi secara keseluruhan.

Baca juga:BSI Catat Volume Transaksi Digital Tembus Rp40,85 Triliun

“Hal ini akan mendorong peningkatan konsumsi yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, kita juga perlu waspada terhadap potensi peningkatan impor barang dan jasa dari luar negeri, karena transaksi yang lebih mudah dapat mempercepat arus masuk produk asing,” tandasnya.

Seiring tren ini, Wahyu berharap, pemerintah dan institusi terkait terus melakukan edukasi dan peningkatan infrastruktur digital, agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari perkembangan teknologi ini. (azmie/hm16)

Related Articles

Latest Articles