Wednesday, April 2, 2025
home_banner_first
BINJAI-LANGKAT

Ombudsman Sumut Investigasi Dugaan Maladministrasi Hemodialisa di Binjai

journalist-avatar-top
Kamis, 27 Maret 2025 18.42
ombudsman_sumut_investigasi_dugaan_maladministrasi_hemodialisa_di_binjai

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumut, Herdensi (kedua dari kiri) melakukan pengecekan di RSUD Djoelham Binjai. (f:ist/mistar)

news_banner

Binjai, MISTAR.ID

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumatera Utara (Sumut), Herdensi menginvestigasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djoelham Binjai, dalam menanggapi dugaan maladministrasi.

"Kita tindak lanjut laporan keluarga pasien, yang menduga adanya kelalaian rumah sakit dalam memberikan pelayanan," ujar Herdensi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/3/2025).

Ia melakukan pemeriksaan sistem suplai air yang menjadi perhatian dalam laporan, hingga fasilitas layanan cuci darah dan kondisi ruang rawat inap pasien.

"Kami menemukan beberapa temuan awal, namun perlu didalami lebih lanjut," ujar Herdensi yang lebih lanjut membeberkan temuan awalnya.

"Pertama standar operasional prosedur cuci darah, kedua ketersediaan air saat prosedur berlangsung, dan ketiga kondisi fasilitas di ruang rawat inap pasien," ucapnya menambahkan.

Herdensi turut menyoroti dugaan keterbatasan suplai air di RSUD Djoelham Binjai, yang disebut menjadi faktor meninggalnya seorang pasien dan pihaknya akan terus mengumpulkan bukti lainnya.

"Kami temukan juga sejumlah aspek pelayanan yang harus diperbaiki, dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pasien. Jika ditemukan ada indikasi kelalaian, kami akan merekomendasikan tindakan yang sesuai kepada mereka," tuturnya.

Sebelumnya, seorang pasien berinisial RBK, 75 tahun, diduga meninggal dunia akibat kelalaian RSUD Djoelham Binjai, karena mesin Hemodialisa (HD) menunjukkan indikator 'no water' saat prosedur berlangsung, Sabtu (15/2/2025) lalu. (berry/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES