Rekanan Harus Segera Perbaiki Beton Pengunci Tanggul Sei Dalu-Dalu yang Retak


Beton pengunci tanggul Sei Dalu-Dalu yang mengalami keretakan. (f: ist/mistar)
Batu Bara, MISTAR.ID
Baru empat bulan selesai dikerjakan, tembok beton pengunci tanggul Sungai Dalu Dalu di Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara sudah mengalami keretakan dan berpotensi roboh.
Kondisi tersebut diketahui saat anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Ahmad Hadian Kardiadinata melakukan peninjauan ke lokasi pemasangan tembok beton pengunci tanggul Sungai Dalu-Dalu di Desa Sukaraja, Kecamatan Air Putih, Kamis (27/3/2025) sore.
Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan 5 Asahan Tanjung Balai Batu Bara ini langsung meminta Dinas PUPR Sumatera Utara agar segera memerintahkan rekanan melakukan perbaikan.
Untuk diketahui, pekerjaan penanggulangan tanggul Kritis senilai Rp11.658.000.000 bersumber dari APBD Provinsi Sumut Tahun 2024 dan dikerjakan CV Razasa Agung.
"Kami minta Pemerintah Provinsi segera memerintahkan rekanan melakukan perbaikan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga tuntas. Jangan menunggu roboh. Harus sesuai dengan anggaran dana yang digelontorkan pemerintah dan tidak asal jadi demi kenyamanan masyarakat," ujar Hadian.
Di lokasi perbaikan tanggul, terlihat banyak kerusakan dan semakin merambat pada bagian bagian vital tanggul Sei Dalu-Dalu yang baru saja selesai diperbaiki.
Kerusakan tersebut di antaranya terjadi keretakan pada cor beton pengunci besi penahan air semakin terus bertambah. Kondisi itu diduga karena besi penahan air yang ditanam semakin mengalami kemiringan dan berpotensi roboh ketika air sungai meluap.
Tak hanya itu, beberapa besi pipa pengaman juga satu persatu mulai terbongkar dan lepas dari tiangnya, sehingga kondisi tanggul semakin memprihatinkan. Mirisnya, keretakan pada tanggul tersebut oleh rekanan hanya ditambal dari sisi luar dengan semen seadanya sehingga dikhawatirkan tidak memiliki kekuatan yang maksimal.
Pada perbaikan tanggul ini juga tampak puluhan meter bantaran sungai yang masih belum ditimbun dengan material tanah uruk. Sehingga besi penahan air tidak memiliki kekuatan untuk menahan terjangan arus sungai ketika air sungai meluap atau banjir.
Pada timbunan tanggul utama juga diduga tidak dilakukan proses pemadatan dengan menggunakan alat berat. Sehingga tanggul tidak memiliki kepadatan yang maksimal dan dengan mudah akan tergerus dan hanyut terbawa arus air ketika sungai meluap.
Kerusakan tembok pengunci tanggul Sei Dalu-Dalu ini bahkan viral di media sosial dan terus menuai kritikan dari masyarakat dan netizen. (ebson/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Jabatan Kapolres Batu Bara Disertijabkan