7.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Permintaan Parsel di Medan Naik Hampir 50 Persen

Medan, MISTAR.ID

Sejak November 2022 permintaan parsel atau hampers di Natal dan tahun baru 2023 meningkat signifikan. Terutama pada permintaan khusus parsel kue kering yang naik hampir 50 persen dari tahun sebelumnya.

Hal ini dikatakan Deborah Juliani Manurung, salah satu pelaku UMKM khusus parsel kue kering yang berlokasi di Medan Selayang kepada Mistar, Kamis (15/12/22).

Menurut ibu satu anak yang disapa Debi ini, permintaan parsel sudah masuk sejak November 2022. Dia mengungkapkan, usaha parsel sudah tiga tahun belakangan ini dijalankannya di sela-sela kesehariannya sebagai guru les privat.

Baca Juga:Gingerbread Cookies, Kue Kering Khas Natal

“Tahun 2020 awalnya coba-coba aja terjun ke bisnis ini. Saya beranikan sediakan 1.500 parsel kue kering ternyata habis terjual. Di tahun kedua saya tambah sebanyak 3.500 kotak dan habis juga. Di tahun ketiga ini ada 6.000 parsel yang disediakan dan sudah habis terjual. Sejak 11 Desember lalu saya sudah tutup orderan,” ungkapnya.

Perempuan kelahiran 10 Juli 1994 tersebut menuturkan, untuk parsel yang disediakan olehnya berupa kue kering dengan 6 jenis ukuran 250 gram.

“Setiap tahun isi kue parsel berbeda-beda. Tahun ini isi kue keringnya adalah kue kastangel, kue skippy, kue nastar, kue salju, kue bangkit dan kue mocca. Begitu juga kemasan yang terus berubah dan berbeda dari tahun sebelumnya,” kata Debi.

Baca Juga:Pernak Pernik Natal Mulai Diburu di Medan

Memang untuk parsel yang dibuatnya tidak memberikan label brand. Lantaran ia memiliki ratusan reseller yang juga bisa memasarkan produk darinya.

“Jadi kue-kue kering ini juga bukan milik pabrikan. Namun buatan home industry. Sedangkan untuk kotak parsel kita pesan dengan desain yang menarik,” sebutnya.

Terkait 6.000 kotak parsel kue kering yang dikatakan Debi, permintaan tidak hanya di Kota Medan saja. Bahkan ia telah mengirim parselnya hingga ke Purwakarta dan Batam.

Baca Juga:Jelang Nataru, Usaha Kue Kering Mulai Berbenah agar Tak Kelabakan terhadap Orderan

“Ketahanan kue kering ini bisa sampai 2 bulan. Kita sudah buka orderan untuk parsel mulai November dan setop di Desember. Kenapa saya memilih kue kering untuk dijadikan parsel karena memang kue-kue ini pasti ada di momen hari besar,” bebernya.

“Bahkan tidak hanya di Natal saja, di Idulfitri saya juga memasarkan parsel kue kering ini. Paling banyak permintaan parsel ini diberikan pada orang-orang terkasih seperti keluarga atau teman,” lanjutnya.

Untuk harga, Debi mengatakan khusus untuk harga eceran dijual Rp120.000 hingga Rp130.000.

Baca Juga:Makna Toleransi Dalam Kue Kering Khas Lebaran

“Kalau untuk reseller berbeda karena mereka ambilnya puluhan,” ucapnya.

Adapun suka duka dalam usaha yang tengah dirintis oleh Debi, diungkapkannya karena usaha tersebut jenisnya musiman. Maka, ia harus mencari ide kue dan kemasan yang diminati pasar.

“Palingan setiap tahun saya mikirkan konsep untuk kemasan yang harus menarik dan kemasan berbeda dari sebelumnya. Dan saat ini saya sedang memikirkan konsep untuk tahun depan tepatnya di Idulfitri,” jelasnya.

Baca Juga:Pengusaha Kue Kering di Medan Bersiap Jelang Nataru

Sementara itu, Wiwin Vamela salah satu UMKM di Kota Medan yang juga menjual jasa pembuatan parsel kue kering mengatakan permintaan sudah mulai datang sejak awal Desember. Bedanya, karena Wiwin yang membuat kue kering tersebut dan mengemas menjadi parsel maka butuh waktu untuk menyiapkan permintaan parsel tersebut dan membuat sesuai pesanan customer.

“Jadi selain buat parsel, saya juga yang membuat kue keringnya dan juga makanan seperti kue basah atau tumpeng. Untuk jumlah total permintaan masih belum bisa ditotal karena hingga saat ini masih menerima permintaan pelanggan,” sebutnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles