5.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Suka Pamer Kekayaan, Ternyata Ini 6 Alasan

MISTAR.ID

Suka pamer kekayaan tentunya bukan akhir-akhir ini saja ramai dilakukan. Bukan saja dilakukan oleh kalangan selebriti, para pejabat bahkan orang biasa pun sering melakukannya. Terlebih lagi ketika dunia maya begitu terbuka untuk berhubungan antara satu dengan lainnya.

Tidak hanya itu, pamer kekayaan juga dijadikan konten-konten di media sosial hingga menghadirkan subcriber dan menghasilkan pundi pundi uang. Sebut saja peran Indra Kenz, Denise Chariesta, serta lainnya.

Lantas apa sih yang mendorong mendorong mereka untuk berperilaku demikian? Mengapa mereka sering membuat orang lain yang melihatnya merasa ngeri bahkan prihatin.

Faktanya, lingkaran sosial yang suka tampil keren, superior, dan ingin dikagumi, rupanya menyimpan alasan tersendiri atas perilaku narsis, terkait dengan kekayaan dan kemewahan hidup yang tengah mereka nikmati.

Baca juga:Presiden Jokowi: Aparat Birokrasi Jangan Pamer Kekayaan, Tidak Pantas!

Melansir dari Psychmechanics, ada enam alasan umum mengapa orang suka pamer kekayaan maupun kemewahan hidup.

1. Insecure atau merasa tidak aman
Insecure menjadi alasan paling umum di balik penampilan orang yang sangat mencolok. Mereka berpikir bahwa orang lain tidak menganggap dirinya penting, sehingga mereka mencoba membuktikan diri.

Caranya dengan mencari perhatian mulai dari hal-hal yang mereka punya, lalu terus berulang sampai benar-benar diakui orang lain.

2. Menipu diri sendiri untuk terlihat makmur
Untuk bisa melewati masa-masa sulit, terkadang orang sesekali pamer demi membuktikan kepada dunia bahwa ia baik-baik saja. Perilaku ini cukup normal, asal dalam batas wajar dan tidak dilakukan terus menerus.

Jika seseorang dipaksa untuk membual tentang kesuksesannya, itu bisa dibilang sebagai penipuan diri sendiri.

3. Pengalaman masa kecil
Pengalaman pada waktu kecil biasanya akan membentuk perilaku Anda saat dewasa. Seperti contoh, jika seorang anak dihujani banyak perhatian dari orangtua dan orang-orang di sekitarnya, maka bisa saja ia menjadi terobsesi untuk bisa mempertahankan tingkat perhatian itu pada saat dewasa, dan berakhir sebagai si tukang pamer.

4. Obsesi
Ada tipe orang pamer, pertama pamer pada setiap orang dan kedua yaitu hanya pamer di depan orang yang mereka ingin buat terkesan. Contohnya seperti, mereka yang mengincar dan menyukai seseorang, atau sekedar ingin balas dendam pada orang tertentu.

Baca juga:Sandra Dewi Tak Ingin Pamer Kekayaan Suami

5. Ingin diterima atau diakui
Menurut ahli psikolog, Abraham Maslow, alasan orang suka pamer adalah butuh pengakuan atau aktualisasi diri.

Ketika seseorang telah merasa kenyang dan cukup akan kebutuhan dasar dan psikologinya, maka dia tidak bergantung pada pengakuan orang lain. Sebaliknya, seorang dengan aktualisasi diri yang rendah akan merasa diterima oleh orang lain setelah mendapat pengakuan.

6. Untuk memperkuat identitas diri
Alasan orang pamer yang terakhir adalah untuk memperkuat identitas diri sendiri. Misalkan ia ingin pamer betapa pintar dirinya, maka ia akan memamerkan buku-buku yang telah dibaca, penghargaan, atau seminar yang pernah mereka ikuti.

Begitu juga saat mereka ingin memiliki identitas sebagai seorang yang pemberani, maka mereka akan senang memamerkan hal-hal yang membuktikan betapa beraninya mereka.

7. Untuk menipu  dan meraih keuntungan
Alasan yang terakhir, dari banyak kisah tujuannya untuk menipu orang lain dan mencari keuntungan dibalik itu. Dengan orang percaya bahwa ia memiliki harta kekayaan, tidak sedikit aksinya diikuti dengan penipuan.

Banyak yang menjadi korban atas penipuan yang dibuatnya, semisal menguras harta orang lain. Tidak sedikit loh orang pura-pura kaya agar bisa menikah dengan orang kaya pula. (lip6/hm06)

Related Articles

Latest Articles