13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Prof Ali Sulaiman, Guru Besar FKUI Tutup Usia

Jakarta, MISTAR.ID
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr H Ali Sulaiman Ph.D SpPD-KGEH FACG FINASIM, meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni Jakarta, Minggu (23/1/22).

“Sebagai seorang klinisi, Prof Ali adalah klinisi yang hebat. Sebagai seorang pengajar, beliau juga pengajar yang hebat. Dalam perjalanan hidupnya, Prof Ali adalah salah seorang tokoh liver yang dikenal di level nasional, dan di tingkat internasional,” kata Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam dalam keterangannya di Depok Jawa Barat, Minggu (23/1/22).

“Untuk Indonesia, bicara soal hepatitis, ya, beliau yang dari dulu memperjuangkan hepatitis. Saya menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas kepergian almarhum, ” sebutnya.

Sampai saat ini, Prof Ali dikenal sebagai salah seorang tokoh liver di level nasional dan internasional. “Beliau salah seorang founding father dari The Asian Pasific Assosiation for the Study of the Liver,” ungkap Prof Ari.

Baca Juga:Meat Loaf Bintang Rock Amerika Meninggal Dunia

“Sampai saat ini, di Indonesia bayi yang baru lahir harus divaksin hepatitis. Ini adalah contoh dan bukti bagi seorang staf pengajar untuk konsisten terhadap keilmuannya dan bisa memperjuangkan itu untuk kepentingan rakyat banyak, untuk kepentingan rakyat Indonesia,” kata Prof Ari.

Prof Ali Sulaiman adalah Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dan pernah menjabat Dekan FKUI selama dua periode (1996-2004).

Pada masa kepemimpinannya, istilah Dokter Bintang Tujuh mulai diperkenalkan. Menurut Prof Ali, dokter harus memiliki tujuh fungsi, yaitu care giver, decision maker, communicator, community leader, manajer, berjiwa peneliti, dan keimanan dan ketakwaan.

Prof Ali Sulaiman lahir di Serang pada 20 September 1939. Ia menamatkan pendidikan dokter di FKUI pada tahun 1963, dan lulus sebagai dokter ahli penyakit dalam pada tahun 1968. Prof Ali kemudian melanjutkan pendidikan Doctor of Philosophy (Ph.D) pada tahun 1989 di Kobe University, Jepang.

Baca Juga:Pelawak Jimmy Gideon Tutup Usia

Seakan tidak lelah dalam menuntut ilmu, pendidikan lain yang pernah Prof Ali jalani adalah Fellow in Gastroenterology – Hepatology di Groningen University Hospital, Belanda, pada tahun 1973 – 1974, Liver Course di British Council, Royal Free Hospital, King’s College Hospital, London pada tahun 1980.

Kemudian, Advanced Course of Hepatology di Kobe University School of Medicine, Jepang pada tahun 1981, PhD Research fellow of the University of Kobe, Jepang (1983 – 1989), Course on Hospital Administration, Amherst, di Massachusetts, USA (1994), dan Fellow di American College of Gastroenterology (ACG) pada tahun 2000.

Prof Ali Sulaiman merupakan staf pengajar di Divisi Hepatobilier Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dan pada tahun 1992 dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Penyakit Dalam di FKUI. Prof Ali Sulaiman dikenal masyarakat sebagai pakar hepatobilier atau penyakit hati, beliau menaruh perhatian besar pada permasalahan hepatitis di Indonesia.

Baca Juga:Sang Legenda PSMS, Ismail Ruslan Tutup Usia

Bersama almarhum Prof dr Sjaifoellah Noer SpPD, ia turut menentukan jalannya The Asian Pasific Assosiation for the Study of the Liver. Prof Ali juga pernah memimpin Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dan berperan penting dalam memasukkan program penanggulangan hepatitis, sehingga sekarang program tersebut sudah menjadi program nasional yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan.

Almarhum Prof Ali telah dimakamkan di San Diego Hills, Karawang Jawa Barat. “Banyak sekali peninggalan yang diberikan oleh almarhum, semoga ini menjadi amal jariyah bagi beliau. Selamat jalan. Insya Allah murid-murid Prof Ali akan mengikuti jejak Prof Ali untuk selalu memperjuangkan kepantingan pasien, kepentingan negara, dan masyarakat secara umum,” ujar Prof Ari.(antara/hm10)

Related Articles

Latest Articles