10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Tragedi Kebakaran Tambang Emas di Peru Tewaskan 27 Pekerja

Lima, MISTAR.ID

Sedikitnya 27 pekerja tewas dalam kebakaran di tambang emas di daerah terpencil Peru Selatan. Ini menjadi salah satu tragedi pertambangan terburuk dalam sejarah di negara Amerika Selatan baru-baru ini.

Demikian disampaikan pihak berwenang, Minggu (7/5/23). Kerabat yang berduka berkumpul di dekat tambang mencari berita tentang orang yang mereka cintai.

“Dimana kamu sayang, kamu dimana?” teriak Marcelina Aguirre Quispe yang suaminya termasuk di antara para korban.

Baca Juga:China Borong Emas 32 Ton Hadapi Resesi Global

“Kami tahu ada korsleting dan dari situ terjadi ledakan. Kami sangat terkejut dengan semua yang terjadi,” kata Francisco Idme Mamani, yang saudara laki-lakinya, Frederico (51) juga tewas.

Polisi dan kejaksaan memastikan bahwa kebakaran yang melahap terowongan di dalam tambang La Esperanza 1 di wilayah Arequipa itu disebabkan oleh korsleting.

Jaksa penuntut umum Giovanni Matos mengatakan kepada televisi saluran N bahwa ada 27 orang tewas di dalam tambang.

Media lokal mengatakan, sebelumnya bahwa kobaran api dimulai setelah ledakan di tambang di provinsi Condesuyos yang terpencil, 10 jam berkendara dari kota Arequipa, ibu kota daerah. Ledakan itu menyulut penyangga kayu di dalam tambang di kota Yanaquihua.

Para korban berada 100 meter di bawah tanah, kata media setempat. Berita tentang kebakaran itu baru dipublikasikan, Minggu (7/5/23) setelah polisi mengumpulkan rincian korban tewas.

Tim penyelamat berusaha mengamankan tambang sebelum mengeluarkan jenazah para korban.

“Kita harus membuat tempat yang aman bagi orang mati agar kita bisa memasukinya dan menemukan mayatnya,” kata Matos.

Baca Juga:Polda Sumut Tetapkan 4 Tersangka Penambangan Emas Ilegal di Madina

Belum ada laporan korban selamat, maupun konfirmasi tentang berapa banyak orang yang berada di tambang pada saat kebakaran.

Walikota Yanaquihua James Casquino mengatakan kepada kantor berita Andina bahwa sebagian besar penambang akan mati karena sesak napas dan luka bakar.

Kecelakaan Pertambangan

Insiden tersebut merupakan salah satu kecelakaan pertambangan terburuk dalam beberapa tahun terakhir di Peru, produsen emas terbesar di Amerika Latin.

“Kementerian dalam negeri dan pertahanan telah bekerja pada pemulihan dan pengangkutan jenazah sejak tragedi ini terjadi,” kata kepresidenan dalam sebuah tweet.

Anggota keluarga menuju ke kantor polisi terdekat untuk mendapatkan informasi tentang kerabat mereka.

Tambang tersebut, yang dioperasikan oleh Minera Yanaquihua, adalah perusahaan legal tetapi terdapat banyak tambang ilegal di wilayah tersebut.

Perusahaan telah mengoperasikan tambang di Peru selama 23 tahun. Pertambangan adalah salah satu mesin ekonomi Peru, terhitung lebih dari delapan persen dari PDB.

Tahun lalu, 39 orang tewas dalam insiden terkait pertambangan, menurut kementerian pertambangan dan energi. Pada tahun 2020, empat pekerja tewas setelah terjebak saat tambang di Arequipa runtuh.

Peru adalah produsen perak, tembaga, dan seng terbesar kedua di dunia, menurut sumber resmi. Ini juga merupakan produsen seng, timah, timah hitam, dan molibdenum terbesar di Amerika Latin. (channelnewsasia/hm12)

Related Articles

Latest Articles