12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Tragedi Halloween Itaewon: Seoul Terima Lebih 3.000 Laporan Orang Hilang

Seoul, MISTAR.ID

Pihak kepolisian hingga kini masih terus menginvestigasi penyebab tragedi Halloween Itaewon yang menewaskan sedikitnya 153 orang. Beberapa jam setelah insiden terjadi, ribuan orang dilaporkan hilang.

Dikutip dari News1, pemerintah pusat kota Seoul mengaku menerima lebih dari 3.000 laporan orang hilang dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sejak insiden terjadi.

Pada 30 Oktober 2022 hingga pukul 14.00 waktu Korea Selatan, setidaknya ada 3.480 laporan orang hilang yang diterima. Sebanyak 3.493 melalui panggilan telepon dan 87 berupa kunjungan.

Baca Juga:Tragedi Halloween Itaewon: 2 WNI Sempat Dirawat di RS, Begini Kondisinya Kini

Diketahui, jumlah laporan orang hilang di Seoul bertambah dengan drastis. Pukul 08.40 waktu setempat, dilaporkan ada 355 kasus, kemudian pukul 11.40 waktu setempat dilaporkan ada 2.249 aduan, dan 2.642 kasus pada pukul 12.00 waktu setempat.

Dari 151 orang korban tewas, diketahui jumlah warga negara asing yang menjadi korban pun bertambah. Setelah sebelumnya dikabarkan 19 orang warga asing meninggal dunia, kini korban bertambah menjadi 22 orang.

Dilaporkan sebelumnya, para korban warga negara asing berasal dari Iran, Uzbekistan, China dan Norwegia. Untuk membantu warga negara asing berkomunikasi dan mencari informasi terbaru tentang keluarga atau teman yang hilang, pemerintah kota Seoul mendukung panggilan dalam bahasa Inggris, Jepang, China dan Vietnam.

Baca Juga:Penyebab Tragedi Halloween Itaewon Terkuak, Saksi: Pengguna Narkoba Berkelahi

Sebelumnya, tercatat pada laporan terakhir pukul 10.14 waktu Korea Selatan, korban tewas tragedi Halloween Itaewon bertambah menjadi 153 orang.

Selain korban tewas, 82 orang dinyatakan mengalami cedera. Saat ini mereka berada di berbagai rumah sakit berbeda di kawasan Seoul, Korea Selatan.

Menurut saksi mata di lokasi kejadian, insiden terjadi ketika para pengunjung mulai saling dorong dari bagian depan dan belakang. Banyak yang kemudian mulai sesak napas hingga henti jantung. (detik/hm14)

Related Articles

Latest Articles