18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Taliban Larang Perempuan Rayakan Idulfitri di 2 Distrik Afghanistan

Kabul, MISTAR.ID

Taliban melarang perempuan di dua distrik di Afghanistan untuk ikut dalam perayaan Idulfitri. Para perempuan di dua distrik itu dilarang untuk berpartisipasi dalam gathering atau pertemuan saat Lebaran.

Dilansir media, Sabtu (22/4/23), larangan itu dikeluarkan para pemimpin Taliban setempat di distrik Baghlan utara dan distrik Takhar di timur laut. Larangan itu dikeluarkan pada Jumat (21/4/23) kemarin waktu setempat.

“Perempuan dilarang keluar berkelompok selama hari-hari Idulfitri,” demikian bunyi larangan itu. Kendati demikian, perintah tersebut tidak berlaku di seluruh Afghanistan, tetapi hanya di dua distrik.

Baca juga: Kantor Meledak, Gubernur Taliban Afghanistan Tewas

Larangan ini keluar hanya beberapa minggu setelah serangkaian pembatasan terbaru Taliban yang melarang keluarga dan perempuan mengunjungi restoran dengan taman atau ruang hijau di provinsi Herat barat laut Afghanistan.

Seorang pejabat mengatakan perintah tersebut melarang perempuan mengunjungi restoran dengan taman setelah ada keluhan dari ulama dan anggota masyarakat yang menentang pencampuran gender di ruang tersebut.

Awal pekan ini, pemimpin tertinggi Afghanistan, Hibatullah Akhundzada, merilis pesan Idul Fitri ke negara itu dalam lima bahasa – Arab, Dari, Inggris, Pashto dan Urdu.

Di akhir pesan Ramadhan, Akhundzada memuji Taliban karena membuat “kemajuan” di Afghanistan setelah mengambil alih kendali pemerintahan pada Agustus 2021.

“Efek intelektual dan moral yang buruk dari pendudukan 20 tahun akan segera berakhir,” katanya dan memuji “hidup dalam terang” Syariah atau hukum Islam.

Baca juga: PBB Kecam Taliban dalam Kasus Pelanggaran Hak Perempuan

Pemimpin tersebut diyakini telah memainkan peran yang kuat dalam mendikte undang-undang dan kebijakan domestik di Afghanistan, terutama yang melarang pendidikan anak perempuan setelah kelas enam dan melarang perempuan Afghanistan dari kehidupan publik dan bekerja di organisasi non-pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perempuan di Afghanistan telah dilarang oleh Taliban di ruang publik seperti taman dan pusat kebugaran. Langkah-langkah tersebut telah memicu kegemparan internasional yang sengit, meningkatkan isolasi negara pada saat ekonominya runtuh-dan memperburuk krisis kemanusiaan. (detik/hm09)

Related Articles

Latest Articles