9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Setelah Mundur dari Ukraina, Muncul Rumor Pimpinan Wagner Bakal Mengkudeta Putin

Moskow, MISTAR.ID

Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin yang sempat membantu Rusia berperang di Ukraina, baru-baru ini diisukan bakal mengkudeta Presiden Rusia Vladimir Putin. Rumor beredar saat relasi Wagner dan militer Rusia terus memburuk karena invasi di Ukraina.

Indikasi tentang rumor itu muncul setelah Prigozhin sering membahas ke publik mengenai kelemahan tentara Rusia di medan perang. Bahkan pimpinan militer Rusia dianggap tidak memiliki strategi perang.

Wagner Grup selama ini diprediksi punya sekitar 50 ribu prajurit yang bertempur di Ukraina. Menurut para pejabat AS, lebih dari 30 ribu prajurit kelompok tentara bayaran itu tewas sejak invasi Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Wagner Puji Kemampuan Militer Ukraina, Disamakan dengan NATO

Prigozhin sejak lama menuduh para pemimpin militer Rusia, termasuk Shoigu, gagal mendukung pasukannya di medan perang. Ia juga secara tidak langsung mengkritik Putin dalam beberapa pernyataannya sehingga memicu pertanyaan mengenai kesetiaannya.

Namun rumor itu telah dibantah Prigozhin. Ia mengaku berhubungan baik denagn Putin. Kemudian,  menurutnya,  pasukannya yang tidak terlalu banyak tentu kurang kekuatan untuk memulai pemberontakan.  Ia justru khawatir kudeta dilakukan oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Prigozhin menegaskan bahwa ia hanya menginginkan reformasi di Rusia. Ia tak ingin revolusi seperti yang diharapkan banyak pihak

Komentar Prigozhin ini muncul setelah Igor Girkin, mantan komandan militan separatis di timur Ukraina, menuduh sang bos Wagner memicu kerusuhan.

Baca Juga: Wagner Group, Tentara Bayaran Rusia Dituntut Sebagai Organisasi Teroris

Girkin mengatakan penghinaan yang dilakukan Prigohin terhadap pejabat tinggi Rusia dalam video yang penuh sumpah serapah menunjukkan bahwa dia berencana merebut kekuasaan.

“Upaya kudeta telah diumumkan. Apa yang akan terjadi selanjutnya, saya tidak tahu, terutama karena Wagner segera ditarik ke pangkalan belakang. Bahaya kudeta yang menjulang sudah jelas,” kata Girkin.

Mengenai hal ini rumor kudeta itu, Mark Galeotti, pakar keamanan Rusia dan profesor kehormatan di University College London’s School of Slavonic and East European Studies, memandang Putin berusaha memantik persaingan brutal di antara para bawahannya. Ia menyampaikan pandangannya tersebut dalam The Spectator.

“Budaya saling curiga, persaingan kanibalistik, dan kepentingan pribadi oportunistik telah membuat Putin berkuasa selama lebih dari dua dekade,” tulis Galeotti.” (cnn/hm17).

Related Articles

Latest Articles