15.8 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Medsos di Prancis Terancam Diblokir Macron jika Kerusuhan Terus Berlangsung

Prancis, MISTAR.ID

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah “mengancam” untuk memblokir jejaring sosial jika situasi di negara itu memburuk.

“Kita harus memikirkan masalah media sosial dan larangan yang ada. Jika situasinya memburuk, kita mungkin harus menyesuaikan dan menutupnya,” kata Macron seperti dikutip Sputniknews.

Namun, Macron menambahkan bahwa diskusi tersebut tidak boleh dilakukan “sembarangan”.

Baca juga: Kerusuhan di Prancis Meluas, Recep Tayyip Erdogan: Rasisme Institusional

Jumat lalu, Macron mengatakan otoritas Prancis akan mengidentifikasi dan menyelidiki mereka yang memprovokasi protes di media sosial.

Kerusuhan di Prancis sendiri dimulai dengan penembakan seorang remaja oleh polisi setempat.

Dalam beberapa hari terakhir, media Prancis melaporkan bahwa pemerintah telah bertemu dengan perwakilan media sosial terkait kerusuhan pekan lalu.

Baca juga: Kerusuhan di Prancis Mencekam, Ribuan Warga Ditangkap Polisi

Secara khusus, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darman dan perwakilan Menteri Transisi Digital dan Telekomunikasi Jean-Noel Barrot mengingatkan platform seperti TikTok, Snapchat, dan Twitter tentang tanggung jawab mereka dan meminta bantuan untuk mengidentifikasi pengguna yang terlibat dalam pelanggaran tersebut.

Kerusuhan telah berkecamuk di Prancis sejak 27 Juni, ketika seorang bocah laki-laki berusia 17 tahun ditembak mati oleh polisi.

Dia ditembak setelah dituduh gagal menghentikan mobil atas perintah polisi di Nanterre, pinggiran kota Paris.

Baca juga: Kerusuhan di Prancis Belum Teratasi, Pemerintah Turunkan Kendaraan Lapis Baja

Polisi kemudian menarik pelatuk dan menembak korban. Usai kejadian, polisi yang menembak korban ditangkap. Namun, protes berlanjut selama berhari-hari setelahnya. (Mtr/hm21).

Related Articles

Latest Articles