18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ditengah Ketegangan, Pemimpin Oposisi Senior Taiwan akan Kunjungi China

Taipei, MISTAR.ID

Seorang pemimpin senior Kuomintang (KMT), partai oposisi utama Taiwan, akan mengunjungi China minggu ini dan bertemu dengan pembuat kebijakan Taiwan, kata partai itu pada Senin (6/2/23). Pertemuan itu dilakukan di tengah berlanjutnya ketegangan militer dan politik antara kedua belah pihak.

China selama tiga tahun terakhir meningkatkan tekanan pada Taiwan untuk menerima kedaulatan China, termasuk melakukan latihan militer reguler di dekat pulau yang diperintah secara demokratis itu. Pemerintah Taiwan menolak klaim teritorial China.

KMT mengatakan Wakil Ketuanya Andrew Hsia akan berangkat ke China pada hari Rabu(8/2/23) dan bertemu Song Tao, kepala Kantor Urusan Taiwan China yang baru diangkat, dalam interaksi tingkat tinggi yang jarang terjadi antara politisi top dari Taiwan dan China mengingat ketegangan saat ini.

Baca juga:Taiwan Murka, 57 Jet China Latihan Militer dalam 24 Jam

Hsia, mantan diplomat Taiwan dan pernah menjadi kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan, dan delegasinya akan “melakukan pertukaran dan dialog atas dasar kesetaraan dan martabat,” kata KMT.

Mereka akan “mencerminkan keprihatinan publik terbaru Taiwan tentang keamanan Selat Taiwan dan harapan untuk perdamaian dan stabilitas regional,” tambah partai itu.
KMT secara tradisional menyukai hubungan dekat dengan China, tetapi dengan tegas menyangkal pro-Beijing. Kantor Urusan Taiwan China mengatakan pihaknya menyambut baik kunjungan Hsia.

Hsia mengunjungi China Agustus lalu, dalam perjalanan yang dikutuk oleh pemerintah Taiwan, tak lama setelah Beijing mengadakan latihan perang di dekat Taiwan untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.

China telah menolak untuk berbicara dengan pemerintahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sejak dia pertama kali menjabat pada tahun 2016, percaya dia adalah seorang separatis, dan sering menolak panggilan dari Tsai untuk melanjutkan dialog.

KMT mempertahankan jangkauannya ke China, dengan mengatakan penting untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.

Baca juga:Taiwan Deteksi 23 Jet Tempur Masuk Wilayahnya, China Klaim Jaga Kedaulatan

Pernyataan partai pada kunjungan Hsia mengatakan bahwa menghadapi “kebuntuan” saat ini dalam hubungan di seluruh Selat Taiwan, “wajar jika tidak duduk diam”.

“Setelah kembali ke Taiwan, delegasi yang berkunjung akan dengan jujur mencerminkan apa yang telah dilihat dan didengarnya kepada masyarakat Taiwan dan departemen pemerintah untuk memfasilitasi perumusan dan promosi kebijakan tindak lanjut,” tambah KMT. (cna/hm06)

Related Articles

Latest Articles